PT SMR Utama Cetak Rugi Rp 92,60 Miliar

Kinerja PT SMR Utama Tbk (SMRU) belum terlepas dari rugi di kuartal pertama 2020, setelah tahun lalu juga mencatatkan rugi. Perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin menyebutkan, rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 92,60 miliar. Jumlah ini naik dari rugi bersih SMRU pada kuartal pertama 2019 yang hanya Rp 32,63 miliar.

Dari sisi topline, pendapatan SMRU juga turun. SMRU membukukan pendapatan senilai Rp 113,03 miliar, turun 34,17% dari periode sebelumnya yang mencapai Rp 171,71 miliar. Pendapatan kepada pihak ketiga masih mendominasi dengan torehan Rp 68,54 miliar. Sementara pendapatan kepada pihak berelasi sebesar Rp 44,49 miliar.

Jika penjualan dirinci berdasarkan jenis pengerjaannya, pendapatan dari jasa penambangan masih menjadi penyumbang utama dengan total pendapatan Rp 111,99 miliar. Disusul pendapatan dari segmen penyewaan alat berat dengan nilai pendapatan Rp 1,04 miliar. Sedangkan jika dirinci berdasarkan pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan, pendapatan dari PT Berau Coal Energy mencapai Rp 68,54 miliar atau 60,64% dari total pendapatan. Sementara sisanya merupakan pendapatan dari PT Gunung Bara Utama senilai Rp 44,49 miliar atau 39,36% dari pendapatan total.

Dari sisi beban, SMRU mencatatkan beberapa penurunan pos beban. Beban pokok pendapatan turun 11,25% menjadi Rp 146,69 miliar seiring turunnya pendapatan. Beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp 16,39 miliar. Namun, pada kuartal I-2020 SMRU menanggung beban usaha lain senilai Rp 19,50 miliar yang sebagian besar berasal selisih kurs senilai Rp 25,19 miliar. Ini berbanding terbalik dengan kondisi pada kuartal pertama 2019 dimana SMRU masih mendapat laba dari selisih kurs senilai Rp 3,02 miliar. Per 31 Maret 2020, jumlah aset emiten kontraktor pertambangan ini mencapai Rp 1,61 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 933,97 miliar dan ekuitas senilai Rp 681,19 miliar.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

BEI Suspensi Saham Pelat Timah Nusantara

Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…

Bank Woori Bidik Right Issue Rp3,2 Triliun

Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

BEI Suspensi Saham Pelat Timah Nusantara

Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…

Bank Woori Bidik Right Issue Rp3,2 Triliun

Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…