Pendapatan Royal Prima Tumbuh 17,47%

NERACA

Jakarta - PT Royal Prima Tbk (PRIM) mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 17,47% year on year (yoy) menjadi Rp 45,66 miliar di kuartal I 2020. Pendapatan paling signifikan dikontribusikan oleh RSU Royal Prima hingga Rp 43,62 miliar. Sisanya, berasal dari RS Royal Prima Jambi. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, kenaikan pendapatan ini mengerek laba kotor menjadi Rp 15,24 miliar. Asal tahu saja, di kuartal yang sama tahun 2019, laba kotor PRIM tercatat Rp 14,54 miliar. Laba kotor yang meningkat menjadi penopang laba sebelum pajak tidak terkoreksi lebih dalam. Sepanjang tiga bulan pertama 2020, laba sebelum pajak PRIM dibukukan Rp 3,37 miliar, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,97 miliar.

Akan tetapi, beban pajak penghasilan Royal Prima mampu ditekan hingga 39,77% yoy menjadi Rp 1,09 miliar dari sebelumnya Rp 1,81 miliar. Alhasil laba bersih PRIM menjadi terkerek. Emiten rumah sakit ini juga membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 2,3 miliar, naik 3,14% dari sebelumnya Rp 2,23 miliar.

Sementara itu, total aset tercatat hingga Rp 908,74 miliar. Jumlah itu turun tipis 0,31% dibanding akhir tahun 2019 yang sebesar Rp 911,55 miliar. Total liabilitasnya juga tercatat turun 8,43% menjadi Rp 55,29 miliar jika dibandingkan dengan akhir 2019. Adapun total ekuitas PRIM terkerek tipis menjadi Rp 853,45 miliar dari sebelumnya Rp 851,17 miliar.

Tahun lalu, perseroan disibukkan untuk melakukan akuisisi sejumlah rumah sakit. Dimana perseroan hanya akan mengakuisisi rumah sakit yang sudah beroperasi dan telah mampu menghasilkan pendapatan. Perseroan mengakuisisi  rumah sakit memperluas jaringan rumah sakit yang dimiliki di beberapa daerah di Pulau Jawa. Pasalnya, Pulau Jawa dinilai masih sangat potensial untuk bisnis rumah sakit.

Adapun untuk melakukan aksi tersebut, perseroan berencana untuk melakukan private placement sebagai sumber pendanaan perseroan. Namun, perseroan enggan mengungkapkan lebih rinci dana yang diincar atas aksi tersebut.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…