Rugi Anabatic Tumbuh Jadi Rp 17,8 Miliar

NERACA

Jakarta - Di kuartal pertama 2020, PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) membukukan peningkatan rugi peridoe berjalan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 17,8 miliar atau membengkak dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 13,25 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, peningkatan rugi bersih dipicu atas kenaikan beban pajak. Kondisi ini berbalik dengan perolehan penjualan perseroan yang naik neto 4,28% menjadi Rp 1,46 triliun, dibandingkan dengan kuartal pertama 2019 sebanyak Rp 1,40 triliun. Pendapatan tersebut terdiri atas penjualan sektor produk Rp 1,07 triliun, sektor jasa Rp 377,36 miliar, sektor sewa Rp 7,45 miliar, dan lain-lain sebesar Rp 1,61 miliar.

Sedangkan beban pokok penjualan Anabatic turun menjadi Rp 1,20 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,21 triliun. Dengan demikian, laba bruto yang didapatkan di triwulan I-2020 menjadi Rp 259,44 miliar dari semula Rp 184,81 miliar dan beban usaha naik menjadi Rp 183,03 miliar dari sebelumnya Rp 157,29 miliar. Kemudian laba usaha terkerek naik 177,65% atau menjadi 76,41 miliar, naik dari laba usaha periode sama tahun sebelumnya Rp 27,52 miliar.

Peningkatan ini juga diikuti oleh beban lain-lain meningkat menjadi Rp 66,82 miliar dari semula Rp 23,94 miliar, dan laba sebelum pajak juga terangkat menjadi Rp 9,59 miliar atau naik 167,87% dari kuartal I-2019, yakni 3,58 miliar. Sementara itu, beban pajak penghasilan mengalami peningkatan tajam sejumlah Rp 16,28 miliar atau naik 74,49% dari periode sama tahun lalu yakni Rp 9,33 miliar.

Hal ini membuat rugi neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp 17,48 miliar, atau terangkat 31,92% dari kuartal I-2019 yang tercatat Rp 13,25 miliar. Secara total aset, hingga periode 31 Maret 2020 perseroan mencatatkan peningkatan menjadi Rp 4,76 triliun apabila dibandingkan dengan periode 31 Desember 2019 yang memperoleh Rp 4,61 triliun. Kemudian total liabilitas juga meningkat menjadi Rp 3,82 triliun dari semula Rp 3,67 triliun dan total ekuitas naik menjadi Rp 943,66 miliar dari sebelumnya Rp 932,02 miliar.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…