Terapkan PSAK 72 - Pendapatan Triniti Land Anjlok Hingga 84,59%

NERACA

Jakarta – Emiten properti, PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) atau Triniti Land membukukan pendapatan kuartal pertama 2020 sebesar Rp 11,6 miliar atau anjlok hingga 84,59% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 75,3 miliar. Sementara apabila PSAK tidak diterapkan, pendapatan pra-penjualan (marketing sales) yang didapat di kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 93,3 milliar.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, penurunan pendapatan ini terjadi lantaran TRIN  mulai mengimplementasikan PSAK 72 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2020 dan secara resmi menggantikan seluruh standar terkait pengakuan pendapatan yang ada saat ini. “Kami dari Direksi dan Manajemen memutuskan untuk melakukan penerapan PSAK 72 secara penuh untuk memastikan perseroan menerapkan Good Corporate Governance dan juga transparansi dalam pengelolaan perusahaan,”kata Presiden Direktur dan CEO Perintis Triniti Properti, Ishak Chandra.

Kemudian dampak penerapan PSAK 72 tersebut, perseroan juga membukukan rugi bersih menjadi Rp 14,38 miliar hingga kuartal satu 2020, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba bersih Rp 6,97 miliar. Rugi tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan perseroan.

Asal tahu saja, pendapatan yang bisa dibukukan pada perusahaan real estate yang diatur dalam PSAK 72 hanya membukukan pendapatan dari proyek yang sudah diserah terimakan, berbeda dengan aturan sebelumnya yang mencatatkan pendapatan berdasarkan progress of completion. Hal ini mengakibatkan pembukuan dan pencatatan laporan keuangan Triniti Land berbeda dengan actual performance yang baik.

Sementara itu, pencapaian marketing sales TRIN di kuartal I-2020  disokong oleh proyek The Smith, Collins Boulevard dan Marc's Boulevard belum serah terima. Namun TRIN tidak dapat mencatatkan penjualannya sehingga mencatatkan kerugian sebesar Rp 14,38 miliar. TRIN memastikan dalam jangka panjang pendapatan dan keuntungan perusahaan akan melonjak tajam ketika dimulainya serah terima proyek the Smith, Collins Boulevard dan Marc’s Boulevard dan juga akan didukung peluncuran proyek baru.

Selain  itu, kata Ishak, perseroan tidak menampik kalau pandemi Covid-19 yang melanda dan melumpuhkan perekonomian, sedikit banyak berkontribusi bagi tidak maksimalnya pendapatan yang diperoleh di kuartal I-2020 ini terutama sejak bulan Maret 2020. Meski demikian, TRIN tetap melakukan berbagai strategi dan inovasi yang terukur untuk mengurangi dampak dari Covid-19 seperti mulai menekankan promosi digital dan juga pemasaran secara online sejak pandemik dimulai. Selain itu TRIN juga akan mulai mengeluarkan produk baru yang bisa membuat serah terima lebih cepat seperti rumah tapak (landed house).

Pandemi yang masih melanda Indonesia dan berbagai negara lainnya menuntut perusahaan properti terutama Triniti Land untuk berapdatasi dengan kelaziman baru. Salah satunya adalah dengan kebijakan pemasaran yang membuahkan hasil lewat penjualan virtual yang dibuktikan dengan naiknya pemasaran secara online.

Triniti Land juga melakukan penyesuaian penerapan jam kerja yang fleksibel bagi seluruh karyawan namun efisien dan berpegang pada hasil kerja. “Kami juga berencana akan menerapkan work from home partial walaupun pandemik sudah selesai dengan penerapan 3-to-2 concept. Jadi karyawan bekerja di kantor hanya 3 hari dan 2 harinya bekerja dari rumah. Kami berkeyakinan dengan Task Management, System Collaboration dan KPI yang jelas, konsep partial WFH ini akan bisa berjalan dengan baik dan membuat karyawan bisa lebih produktif dan mereka akan mempunyai kehidupan yang seimbang antara bekerja dan keluarga. Selain itu perseroan juga bisa menekan biaya operasi,” kata Ishak.

Triniti Land juga memastikan kegiatan pembangunan akan tetap berjalan dengan baik, sebelum dan usai pandemik berlalu. Proyek the Smith diharapkan serah terima akhir tahun ini atau awal tahun 2021, Collins Boulevard sudah mulai dibangun sejak akhir tahun lalu dan Marc’s Boulevard Batam juga akan mulai dibangun pada kuartal III-2020 atau kuartal IV-2020 ini

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…