Rapat umum pemegang saham tahunan (RUSPT), PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) menetapkan dividen tahun buku 2019 sebesar Rp 52,78 miliar atau setara dengan Rp 10,30 per saham.”Tahun lalu perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 86,83 miliar. Kami akan membagikan dividen dengan jumlah Rp 52,78 miliar dan sisanya akan dicatatkan sebagai laba di tahan,”kata Direktur Utama Saraswanti Anugerah Makmur, Yahya Taufik dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Tahun lalu, kata Yahya, perseroan menghadapi sebuah tantangan, yakni penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) yang berlanjut hingga akhir triwulan III-2019. Hal ini berimbas terhadap penurunan permintaan produk pupuk perseroan dari sejumlah perusahaan perkubunan. Namun harga CPO kembali naik pada kuartal terakhir 2019, sehingga perseroan mampu mendongkrak kembali penjualan. Dimana perseroan memperoleh kenaikan pendapatan sebesar 6,5%, dibanding tahun sebelumnya.

Sebelumnya Maret tahun ini, emiten yang bergerak di bidang usaha utama pemasaran dan perdagangan pupuk ini melakukan aksi pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan mencatatkan sebanyak 5,12 miliar saham di BEI. Dari jumlah saham tercatat tersebut, sebanyak 775 juta saham (15,12%) ditawarkan melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), dengan harga penawaran Rp 120 per saham. Dana hasil IPO saham rencananya sekitar 49,78% digunakan untuk kebutuhan belanja modal anak usaha demi meningkatkan kapasitas produksi.

Belanja modal yang dimaksud meliputi pembelian mesin produksi dan mesin penunjang. Sisanya sekitar 50,22% akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Perseroan merupakan perusahaan pemasaran pupuk. Produk pertama yang dimilki oleh perseroan adalah pupuk briket dengan merek Halei.