Dipicu Sektor Tambang dan Kimia - Laba Bersih Agregat Emiten 2019 Turun 2%

NERACA

Jakarta – Pandemi Covid-19 sangat terasa dampaknya terhadap kinerja keuangan emiten. Maka tidak heran, laporan kinerja perusahaan tercatat menjadi gambaran pencapaian realisasi target tahun ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 501 emiten atau 80% dari 634 emiten yang telah menyampaikan laporan keuangan audit tahun 2019 dan mencatatkan laba bersih. Hanya saja  jumlah laba bersih  emiten tahun 2019 mengalami penurunan 2% menjadi Rp403 triliun.  

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia dalam pesan singkatnya ke media di Jakarta, kemarin menjelaskan, penurunan perolehan laba dipicu oleh dua sektor industri dasar dan kimia serta tambang.”Total  laba bersih industri dasar dan kimia turun sebesar Rp17 triliun dan sektor tambang turun Rp12 triliun,”ujarnya.

Sektor keuangan masih membukukan laba bersih terbesar dengan kontribusi terbesar yakni Rp 165 triliun yang juga berasal dari 115 perusahaan. Dibandingkan tahun 2018, nilai pendapatan perusahaan tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 151 triliun atau 4%, sedangkan untuk laba bersih tercatat menurun sebesar Rp 8 triliun atau 2%.

Padahal dari sisi pendapatan, jelas dia, terdapat peningkatan 4% atau sebesar Rp151 triliun menjadi Rp4.425 triliun. Masih seperti tahun sebelumnya, sektor keuangan menyumbang pendapatan terbesar yakni Rp825 triliun dari 115 emiten. Lebih jauh dia mengatakan,  dari 634 laporan keuangan telah audit atau 90,31% terdapat terdapat satu emiten mendapat opini Wajar Dengan Modifikasi  dan dua mendapat opini Tidak Menyatakan pendapat. Sedangkan  631 perusahaan (99,52%) mendapatkan opini “Wajar Tanpa Modifikasikan,” papar Nyoman.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memperpanjang waktu penyampaian laporan keuangan tahun 2019 selama dua bulan yakni hingga akhir Mei 2020. Tapi masih terdapat 60 emiten yang belum menyampaikan kewajiban tersebut hingga 3 Juni 2020. Data tersebut didapat dari penelusuran Pasardana.id pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan notasi khusus. Data BEI pertanggal 3 Juni 2020 terdapat 79 emiten ditandai dengan notasi khusus pada kode sahamnya.

Lebih jauh, dari jumlah itu terdapat 60 emiten yang bernotasi L atau Belum menyampaikan laporan keuangan. Rincianya emiten yang belum menyampaikan laporan tersebut adalah AISA, ARMY, ARTI, BEEF,BIPP, BTEL, CASS, CMPP, CNKO, CNTX, COWL, CPRO, DART, ELTY, ETWA, FINN, GLOB, GOLL, GREN, GTBO, HADE, HDTX, HEXA, ICON, IKBI, INAF, INCF, INTA, ITMA, JGLE, KARW, KBRI, KPAL.

Selain itu, KRAH, MABA, MAMI, MDRN,MTRA, MYRX, NIPS, NUSA, PCAR, POLI, PRAS, PRIM, RELI, RIMO, SIMA, SKYB, SUGI, TAMU, TELE, TIRA, TOPS, TRAM, TRIL, TRIO, dan ZBRA. Sementara itu, dari total jumlah emiten yang telah menyampaikan laporan keuangan 2019 auditan terdapat dua emiten mendapat opini Tidak Menyatakan Pendapat dari Akuntan Publik atau Disclaimer, yakni PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) dan PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA).

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…