Percepat Bangun Bandara Kediri - GGRM Suntik Modal Anak Usaha Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta – Meskipun diklaim bukan menjadi bagian dari ekspansi bisnisnya, keseriusan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dalam membangun bandara Kediri cukup besar dengan dana yang telah digelontorkan. Teranyar, perseroan dan Suryaduta Investama  telah meningkatkan modal ditempatkan dan Disetor Penuh anak usaha pengelola pembangunan Bandara Kediri PT Surya Dhoho Investama (SDHI) sebesar Rp1 Triliun. Maka dengan demikian modal SDHI menjadi Rp4 Triliun.

Sekretaris Perusahaan GGRM, Heru Budiman dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan, aksi korporasi itu dilakukan pada tanggal 2 Juni 2020. Disebutkan, penambahan modal ditempatkan dan disetor SDHI tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan dan kelangsungan usaha. Asal tahu saja, emiten produsen rokok ini memegang 3.999.999 saham SDHI atau setara dengan Rp3,999 triliun. Sedangkan sisanya yakni Rp1 juta dipegang oleh Suryaduta Investama. ntuk diketahui SDHI tengah mengerjakan pembangunan Bandar Udara Kediri dengan total nilai proyek hingga Rp6 triliun.

Pada awal Desember 2018 lalu, SDHI resmi membeli tanah seluas 1,25 ribu m2 dari BDI dan PDK dengan nilai transaksi mencapai Rp1,77 triiun. Heru menjelaskan, sumber dana yang digunakan SDHI untuk membayar transaksi tersebut berasal dari penyetoran modal oleh GGRM kepada SDHI. Perseoroan sendiri telah meningkatkan modal SDHI sepanjang tahun 2017 dan 2018. Maka sehubungan dengan peningkatan modal tersebut, modal disetor dalam SDHI meningkat dari semula Rp100 miliar menjadi Rp2 triliun.

Ekspansi bisnis perseroan pada pembangunan bandar udara di Kediri dimaksudkan sebagai bentuk kontribusi ke masyarakat dan negara,”Kami berencana membangun bandara dan akan 'go' terus, maju terus. Jika misal ditanyakan lagi soal diversikasi, karena rokok juga ada masanya, maka jawaban kami, kegiatan membangun bandara ini bagian komitmen kami untuk masyarakat dan negara,"kata Heru.

Dirinya mengharapkan, perusahaan bisa memberikan kontribusi ke masyarakat dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan."Bandara ini adalah kontribusi ke masyarakat, berpartisipasi dalam pembangunan. Jika besok maju pesat dengan bandara, syukur, kalau ternyata tidak banyak pengaruhnya, tidak masalah," tandasnya.

Selain mengemangkan bandara Kediri, PT Gudang Garam Tbk juga mengembangkan bisnis di sektor konstruksi dengan mendirikan anak perusahan yakni PT Surya Kerta Agung yang berlokasi di Kediri. “Pendirian perusahaan tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,”ujar Heru.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…