Pefindo Pangkas Prospek Antam Jadi Negatif

NERACA

Jakarta – Meskipun harga emas terus merangkak naik, kondisi tersebut tidak menjadi alasan bagi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk tidak merevisi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam dari stabil menjadi negatif. Informasi tersebut disampaikan Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kentidati demikian, Pefindo telah menegaskan peringkat A Antam dan Obligasi Berkelanjutan 1/2011. Asal tahu saja, Pefindo memiliki alasan untuk merevisi prospek Antam menjadi negatif karena mengantisipasi penurunan EBITDA yang diakibatkan oleh harga jual nikel dan volume penjualan emas yang lebih rendah dari ekspektasi.

Dimana situasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya akibat Coronavirus Disease (Covid-19) pandemi mendorong Pefindo untuk merevisi ekspektasi volume penjualan dan harga komoditas ANTM menjadi lebih rendah dari proyeksi terakhir. Sejak Covid-19 pertama diidentifikasi pada akhir Desember 2019, harga nikel global turun sebanyak 12% dari US$13.723 per ton menjadi US$12.128 per ton pada 27 Mei 2020.

Pandemi yang mengakibatkan lockdown di beberapa negara juga mempengaruhi penjualan ekspor emas Antam yang diperkirakan akan menurun. Meskipun manajemen akan fokus untuk meningkatkan penjualan emas lokal, yang memiliki margin yang lebih tinggi dibandingkan penjualan ekspor, tetapi permintaan dari pasar retail emas domestik mungkin agak melemah. Pasalnya, harga emas mengalami tren melambung di tengah daya beli masyarakat yang melemah saat ini.

Meskipun ANTM mengambil beberapa beberapa inisiatif untuk mempertahankan posisi biaya yang rendah dan memitigasi penurunan EBITDA dengan melakukan efisiensi biaya, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dapat mempengaruhi profil kredit ANTM dalam jangka waktu dekat hingga menengah. Peringkat mencerminkan sumber daya dan cadangan ANTM yang cukup besar, posisi yang kuat di industri yang didukung oleh produk pertambangan yang terdiversifikasi, dan kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal. Namun, peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi dan paparan terhadap fluktuasi atas harga komoditas.

Peringkat dapat diturunkan jika pandemi terus berlangsung hingga 2021 yang dapat menunda pemulihan ekonomi global dan berdampak negatif bagi harga komoditas dan permintaan global. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap operasi bisnis dan profil keuangan ANTM. Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika perusahaan mencatatkan utang yang lebih tinggi dari ekspektasi tanpa dikompensasi dengan peningkatan EBITDA dan/atau gagal menyelesaikan proyek ekspansi tepat waktu.

Sementara itu, Pefindo dapat revisi prospek menjadi stabil jika Antam mampu memperkuat EBITDA ditengah keadaan yang tidak begitu baik saat ini dan meningkatkan credit matrix menjadi lebih konservatif. Disebutkan, Pefindo akan terus memantau efek Covid-19 terhadap kinerja dan profil keuangan Antam dalam jangka waktu dekat hingga menengah.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…