Laba J Resources Menyusut Tajam 97,86%

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2019, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mencatat penjualan sebesar US$ 244,90 juta atau meningkat 10,01% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar US$ 222,60 juta. Namun disisi lain, laba bersih perseroan anjlok 97,86% (yoy) dari US$ 15,29 juta di tahun 2018 menjadi US$ 325.937 di tahun 2019. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, penjualan atas emas dan perak di tahun 2019 seluruhnya ditujukan ke Metalor Technologies Singapore Pte., Ltd. Sementara beban pokok penjualan PSAB juga meningkat 15,11% (yoy) menjadi US$ 121,70 juta di tahun 2019. Pada tahun sebelumnya, beban pokok penjualan emiten ini tercatat sebesar US$ 105,72 juta. Per akhir 2019, jumlah liabilitas PSAB mencapai US$ 637,38 juta atau meningkat 16,75% (yoy) dibandingkan nilai liabilitas di tahun sebelumnya sebesar US$ 545,91 juta.

PSAB mencetak kenaikan nilai aset sebesar 8,23% (yoy) menjadi US$ 991,15 juta di tahun 2019. Sedangkan di tahun 2018, nilai aset yang dimiliki PSAB berada di level US$ 915,78 juta. Di tahun ini pun, perseroan diproyeksikan masih akan terkoreksi akibat dampak pandemi virus Corona atau Covid-19.

Manajemen PSAB menuturkan kondisi kelangsungan usaha saat ini terganggu oleh Covid-19. Sebab, pandemi virus corona berdampak pada atau pembatasan operasional yang diperkirakan memakan waktu lebih dari tiga bulan. Hal ini disebabkan adanya protokol tambahan yang dilakukan dengan mengikuti protokol penanganan Covid-19, sehingga berdampak terhadap schedule roaster atau shift kerja.

Selain itu, perlu ada tambahan tempat atau perantara karantina sebelum masuk ke lokasi pabrik, adanya mess atau asrama tambahan yang harus disiapkan supaya pekerja tidak kontak dengan orang di luar lingkungan pabrik. PSAB memperkirakan, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang mengalami pembatasan operasional tersebut terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019 mencapai 25%-50%.

Dengan demikian, perkiraan penurunan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020 diperkirakan kurang dari 25% sementara laba bersih yang turun akibat pandemik ini mencapai lebih dari 75% bila dibandingkan dengan laba bersih Maret 2019.

Akibat pandemi ini, PSAB juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 176 karyawannya selama periode Januari 2020 hingga saat ini. Di lain sisi, pandemi Covid-19 tidak berdampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek PSAB dan/atau entitas anak. Pun begitu dengan permasalahan hukum yang bersifat material terhadap PSAB dan/atau entitas anak seperti gugatan pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Adapun upaya dan mitigasi yang dilakukan PSAB untuk menjaga kelangsungan usaha antara lain melakukan protokol Covid-19 dengan ketat untuk mencegah orang yang terpapar Covid-19 memasuki area atau wilayah kerja, terutama yang ada di lokasi tambang dan pabrik.

PSAB melakukan in-camp khususnya yang bekerja di lokasi tambang dan pabrik, sehingga tidak terjadi kontak langsung dengan orang-orang yang berada di luar. PSAB juga menerapkan karantina selama 14 hari apabila ada pergantian roaster ship untuk memastikan setiap orang yang menuju lokasi tambang dan pabrik dalam kondisi sehat. PSAB juga tetap mengupayakan komunikasi dengan supplier maupun kreditur dan melakukan segala upaya agar produk akhir dapat sampai ke pelanggan dengan tepat.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…