Imbas dari Pandemi Covid-19 - Pendapatan Dyandra Ditaksir Turun 75%

NERACA

Jakarta – Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan beberapa pemerintah daerah sebagai upaya menekan mata rantai penyebaran pandemi Covid-19, memberikan dampak signifikan terhadap lesunya bisnis PT Dyandra Media International Tbk (DYAN). Pasalnya, emiten yang bergerak di industri Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) ini harus menghentikan operasional sebagian bisnisnya.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, penghentian operasional ini berlangsung lebih dari tiga bulan. Padahal, kontribusi pendapatan dari operasional yang dihentikan tersebut berkisar antara 51%-75% pada 2019. Oleh karena itu, DYAN memperkirakan, total pendapatan sepanjang kuartal I-2020 ini dapat turun lebih dari 75% secara tahunan. Begitu juga dengan laba bersihnya yang berpotensi merosot lebih dari 75%  year on year (yoy).

Selain mendatangkan risiko penurunan pendapatan dan laba, dampak ekonomi dari Covid-19 juga telah membuat DYAN melakukan penyesuaian terhadap para pegawainya. Sebanyak 496 dari 1.382 karyawan tetap maupun tidak tetap terkena dampak status lainnya, seperti pemotongan gaji dan lain-lain.

Pandemi Covid-19 ini juga telah berdampak pada pemenuhan kewajiban pokok jangka pendek DYAN. Nilai utang jangka pendek tersebut diperkirakan mencapai Rp 48,23 miliar. Oleh karena itu, DYAN akan mencari peluang baru yang bisnis prosesnya masih dapat dilakukan pada saat pandemi Covid-19 dan saluran bisnis baru yang masih dalam lingkup industri MICE. 

Kemudian, DYAN akan menyelenggarakan event berbasis digital, mengembangkan konsep event yang kreatif untuk diselenggarakan setelah pandemi berakhir, dan melakukan diversifikasi bisnis. Sebagai informasi, perseroan menghentikan operasi bisnisnya. Pertama, segmen usaha event and exhibition organizer tidak dapat melakukan bisnis proses dan mengalami pembatasan operasional. Pasalnya, pemerintah menghentikan sementara izin keramaian pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kedua, segmen usaha convention and exhibition hall mengalami penutupan sementara. Operasional Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Bali Nusa Dua Hotel (BNDH) terhenti sejak 2 April 2020 sampai dengan keputusan lebih lanjut. Ketiga, DYAN menutup sementara empat kebun raya (KR), yaitu KR Bogor, KR Purwodadi, KR Cibodas, dan KR Bedugul sejak 19 Maret 2020 sampai dengan keputusan lebih lanjut. Hotel Santika dan Amaris juga ditutup sejak 1 April 2020.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…