Mewujudkan Rumah Impian Lewat KPR Syariah Milenial

 

 

Milenial selalu menjadi topik yang menarik karena profil generasi milenial Indonesia ada beberapa ciri, yaitu dekat dengan media sosial, kreatif dan punya passion, produktif, dinamis, ingin serba cepat, open minded, kritis, dan berani. Namun tetap ada kelemahan yang jika tidak segera dilatih dan dibangun, salah satunya seperti minimnya keinginan memiliki rumah. Oleh karena itu, memiliki rumah idaman di usia muda saat ini masih menjadi barang langka dan apalagi  mereka para milienial yang pada dasarnya memiliki penghasilan cukup akan lebih dihabiskan untuk memenuhi gaya hidupnya, seperti shoping ataupun traveling ketimbang memenuhi kebutuhan papan ini. Alasannya, cukup sederhana selama ini mereka generasi milenial masih kesulitan menjangkau harga rumah yang tiap tahunnya selalu tinggi.

Fadli (24), pria single ini masih ngontrak di Bendungan Hiliar (Benhil) Jakarta Pusar karena tempatnya yang cukup dekat dengan kantornya. Minatnya untuk membeli rumah idaman sangat besar tetapi selalu terbentur dengan harganya yang tiap tahun selalu naik. “Miliki rumah idaman sudah menjadi impian, apalagi dalam waktu dekat saya akan menikah.  Tentu saja, rumah tinggal menjadi target karena menjadi kebutuhan,”ungkapnya yang juga pegawai salah satu perusahaan BUMN.

Dirinya tidak mau menyesal di kemudian hari disaat usia senja tidak memiliki rumah. Menurutnya, tren anak muda tidak memiliki rumah berpotensi terus meningkat jika tidak merubah gaya hidup dan mindsetnya, dimana punya rumah harus menunggu hidup mapan di usia tua. Apalagi ada stereotype milenial sempat dinilai tidak bisa memiliki rumah karena gaya hidup yang boros dan harga properti yang terus naik.

Namun hal tersebut berhasil dibantahnya dengan membuktikan dan keberaniannya untuk memiliki rumah idaman di daerah Tangerang Selatan. “Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, mulai jangka waktu cicilan, lokasi dan kocek hasil tabungan, akhirnya saya bisa mewujudkan impian serta membuktikan kebanggaan kepada orang tua,”bangganya.

Keputusannya ngambil rumah dilalui dengan proses membandingkan plus dan minus berbagai produk KPR yang ditawarkan bank. Pasalnya, dari sekian banyak fasilitas KPR yang ditawarkan, menurutnya masih dirasakan berbiaya besar. Untung saja, berkat informasi dari teman sekantornya, dirinya diperkenalkan dengan produk BNI Syariah berupa KPR syariah Milenial yang dinilainya sangat membantu dengan berbagai keuntungan, seperti bebas bunga dan tidak ada denda.”Setelah mempertimbangkan dan membandingkan produk KPR bank lainnya, saya lebih mantap memakai produk KPR Syariah untuk milenial dari BNI Syariah. Apalagi uang muka yang saya bayarkan cukup murah sesuai dengan hasil tabungan dan akad kredit dilakukan dengan prinsip syariah,”tuturnya.

Lain lagi ceritanya dengan Ulfa (23), wanita asal Tangerang ini memberanikan diri memutuskan untuk membeli sebuah rumah. Sejak lulus menjadi pegawai negeri sipil (PNS), profesinya sebagai guru menjadi awal untuk beranikan membeli rumah. Apalagi, keputusan ini berawal dari kebiasaan buruknya, yaitu gak bisa nabung. Maklum saja, anak bontot dari empat bersaudara ini setiap gajian, uangnya pasti selalu kepake untuk hal-hal memunuhi gaya hidupnya.”Setiap gajian, uang yang aku pakai lebih hal yang untuk bersenang-senang. Artinya selama ini uangku habis tanpa manfaat yang jelas,”ceritanya.

Kemudian karena kondisi keadaan yang ditinggal ayah setahun lalu, membawa perubahan bagi Ulfa untuk hidup mandiri demi masa depan. “Sejak ayah tiada, ibu selalu berpesan menabung untuk masa depan. Kemudian kaka-kaka ku mengarahkan untuk berinvestasi membeli rumah agar uang gajianku jelas hasilnya,”katanya.

Seteleh memenuhi persyaratan administrasi, Ulfa akhirnya mengajukan pembiayaan kredit rumah di Jati Asih Bekasi dengan fasilitas KPR BNI Syariah dengan tenor 10 tahun. Impiannya membeli rumah tanpa riba pada akhirnya terwujud dengan pembiayaan KPR BNI Syariah. “Memakai fasilitas KPR dari BNI Syariah menjadi pilihan karena banyak manfaat dengan cara dan persyaratan yang mudah,”ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, besar cicilannya sesuai dengan kemampuan dan tidak akan terbebani dengan beban yang berat.” Selain sesuai dengan prinsip syariah, keunggulan KPR dari BNI Syariah juga uang muka yang ringan sesuai dengan kebutuhan pembiayaan dan juga harga jual tetap tidak akan berubah sampai cicilan lunas. Tidak hanya itu, keunggulan lainnya bebas biaya provisi dan bebas denda,”tandasnya.

 

 

Pasar Milenial

 


 

Menyadari belum terjangkaunya milenial memiliki hunian, menjadi potensi pasar yang cukup menjanjikan. Berangkat dari peluang tersebut BNI Syariah terus berinovasi menjawab kebutuhan pasar milenial dengan menghadirkan program pembiayaan perumahan syariah untuk milenial. Apalagi Indonesia yang kebanjiran bonus demografi tentu saja menjadi berkah bagi pelaku industri properti akan selalu kebanjiran permintaan pasar properti dari kalangan milenial. Dimana segmen pasar properti dari kalangan milenial semakin menjanjikan karena minat segmen tersebut untuk investasi properti dalam beberapa tahun belakangan menunjukkan tren peningkatan. Dalam kajian Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah milenial akan mencapai 90 juta jiwa pada tahun 2020. Para milenial yang masuk pada usia produktif akan menjadi tulang punggung ekonomi sekaligus menjadi target utama pasar properti Tanah Air.

Sementara berdasarkan survei yang dilakukan Rumah.com yaitu Consumer Afordability Sentiment Index menyebutkan, sebagian besar responden yang menyatakan minatnya untuk membeli rumah berasal dari kalangan milenial. Kemudian dari hasil survei yang dilakukan, sebanyak 33% responden yang menyatakan ingin membeli rumah berada pada kisaran usia 33—30 tahun. Selanjutnya, 32% responden dari kalangan usia 21—39 tahun, sedangkan 35% sisanya berasal dari kalangan usia 39 tahun ke atas. Hal ini menunjukkan keinginan kalangan milenial untuk membeli properti semakin tinggi. Ya, dalam kurun satu tahun belakangan ini trennya memang cukup tinggi.

Kata Country Manager Rumah.com, Marine Novita, adanya berbagai insentif dan kemudahan yang ditawarkan dalam pembelian properti turut mendorong tingginya minat kalangan milenial untuk membeli rumah. Lebih lanjut, Marine mengatakan, segmen pasar tersebut cenderung memilih hunian dengan kisaran harga dibawah Rp1 miliar. Namun, hunian dengan kisaran harga tersebut sudah sulit untuk didapatkan di kawasan Jakarta.

Oleh sebab itu, hunian dengan kisaran harga di bawah Rp1 miliar yang terletak di beberapa kawasan yang berdekatan dengan kota Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi pun menjadi incaran para milenial. Melihat potensi pasar properti bagi kalangan milenial cukup menjanjikan, peluang inilah yang ditangkap BNI Syariah dengan menghadirkan KPR syariah yang lebih ramah dan mudah diakses bagi milenial. Terlebih perkembangan KPR syariah memiliki pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan KPR konvensional.

Menurut indeks property affordability sentiment index H2 2019, sebanyak 48% responden menyukai jenis pembiayaan berbasiskan KPR syariah. Angka ini stabil dibandingkan dengan semester sebelumnya yang juga berada pada posisi 48%. Kata Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, pembiayaan dengan KPR syariah cenderung lebih diminati oleh kalangan muda, dimana 56% responden berusia 22-29 tahun dan 50% responden berusia 30-39 tahun menyukai KPR syariah dibandingkan KPR konvensional. Sedangkan responden dari generasi yang lebih tua cenderung lebih meminati KPR konvensional, dimana 60% responden berusia 40-49 tahun dan 68% responden berusia 50 tahun ke atas lebih menyukai KPR Konvensional.

Ike menjelaskan, dalam dua tahun terakhir para responden survei secara spesifik menyatakan produk pembiayaan KPR yang diminatinya khususnya KPR syariah. "Fenomena ini bisa jadi sejalan dengan sentimen keagamaan yang cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir sehingga konsumen pun semakin banyak yang meminati produk pembiayaan syariah," jelas Ike.

Data tren KPR syariah, lanjutnya, bisa menjadi masukan yang luar biasa bagi industri perbankan dan kalangan pengembang hunian untuk melakukan inovasi. Caranya dengan menghadirkan skema-skema pembiayaan syariah yang memberikan kemudahan bagi konsumen. Misalnya dengan menyediakan skema pembiayaan yang menyesuaikan dengan gaya hidup generasi milenial yang cenderung untuk menginginkan kemudahan dalam hidupnya. “Adanya berbagai kemudahan dalam kepemilikan rumah melalui berbagai skema pembiayaan ini diharapkan dapat memberikan percepatan pertumbuhan permintaan di sektor properti yang pada akhirnya dapat berimbas kepada pertumbuhan ekonomi secara nasional,"ungkapnya.

Eksistensi BNI Syariah dalam bisnis pembiayaan perumahan sudah tidak diragukan lagi. Berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan sejuta rumah, perseroan selalu berinovasi dalam menghadirkan layanan produk yang ramah dan menjawab kebutuhan pasar milenial.  Dimana salah satunya, perseroan menghadirkan program Tunjuk Rumah. Program tersebut ditujukan bagi calon nasabah terutama generasi milenial yang ingin mempunyai rumah idaman yang sesuai keinginan. Milenial hanya perlu menunjuk salah satu rumah atau apartemen yang tersedia pada developer yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah. Kelebihan program tunjuk rumah dibanding program lain yaitu adanya harga spesial atau tarif khusus, cicilan tetap sampai akhir cicilan serta kemudahan lainnya yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya KPR, bebas biaya taksasi, dan bebas denda.

Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap program Tunjuk Rumah ini dapat mempermudah calon nasabah terutama kaum milenial dalam memiliki rumah. “Serta dapat meningkatkan kinerja pembiayaan terutama BNI Griya iB Hasanah,” kata Iwan Abdi.

Program Tunjuk Rumah 2020 di launching pada tanggal 20 Januari 2020 berjalan hingga 30 Juni 2020. Target program Tunjuk Rumah diantaranya karyawan perusahaan yang mempunyai fix income. BNI Syariah memberikan promo atau tarif khusus kepada calon nasabah yang merupakan karyawan BUMN, ASN, Regulator (BI, KPK, OJK), dokter, karyawan perusahaan swasta nasional/ multinasional, karyawan swasta lokal, nasabah referral dari developer rekanan BNI Syariah, maupun karyawan korporasi.

Karyawan korporasi  ini adalah pegawai institusi/perusahaan yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah untuk payroll maupun penyaluran pembiayaan karyawan. Untuk saat ini ada sekitar 1000 developer aktif yang bekerjasama dengan BNI Syariah. Hingga 9 April 2020, perolehan pembiayaan BNI Griya iB Hasanah melalui program Tunjuk Rumah mencapai Rp766,7 miliar. Daerah terbesar penyerapan program Tunjuk Rumah yaitu wilayah Jabodetabek.

Target program Tunjuk Rumah sampai dengan akhir periode tahun ini yaitu Rp1,4 triliun. Untuk mencapai target ini, BNI Syariah mengoptimalkan pemasaran lewat cabang, gathering developer, media sosial dan media online. Sampai dengan bulan Februari 2020, outstanding pembiayaan KPR BNI Syariah yaitu BNI Griya iB Hasanah berada di posisi Rp13,23 triliun dengan pertumbuhan 11,15% year on year.

Asal tahu saja,  kinerja pembiayaan BNI Griya iB Hasanah untuk kepemilikan rumah selalu mencatatkan pertumbuhan. Tengok saja, pada pertengahan 2019 meningkat tajam. Berdasarkan data per Juni 2019, produk KPR BNI Syariah ini berhasil mencatat outstanding loan (OSL) mencapai Rp12,43 triliun atau tumbuh tumbuh 12,78 persen year on year (yoy) dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Senior Manager BNI Syariah, M. Iqbal Taqiudin menjelaskan, sebaran peminat BNI Griya iB Hasanah tertinggi berada di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Makassar, dan Malang. Harga hunian yang paling diminati adalah rumah kelas menengah dengan harga rumah berkisar antara Rp300 juta sampai Rp500 juta. BNI Griya iB Hasanah makin diminati masyarakat terutama kalangan milenial yang mengakses informasi produk ini berdasarkan review di sosial mediainfluencer dan pemberitaan di media yang mengulas berbagai kelebihan BNI Griya iB Hasanah. “Pembahasan di antaranya bebas biaya provisi, pembiayaan hingga Rp25 miliar, jangka waktu pembiayaan hingga 20 tahun bagi fixed income,” kata Iqbal.

Hal senada juga diakui Corporate Secretary BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari, selain official website, media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram punya peran sangat penting dalam pertumbuhan kinerja pembiayaan produk kepemilikan rumah BNI Syariah.  “Semuanya memiliki peranan penting dalam memberikan edukasi kepada generasi milenial untuk sedari dini mulai merencanakan kepemilikan aset terutama hunian yang nyaman melalui pembiayaan yang sesuai prinsip syariah, melalui produk BNI Griya iB Hasanah,” ungkap Rima.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…