Penjualan Sky Energy Indonesia Turun 9,87%

NERACA

Jakarta – Di tahun 2019, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) mencatatkan kinerja keuangan negatif. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, kemarin, perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur panel surya ini mencetak penjualan sebesar Rp 382,76 miliar. Jumlah ini turun 9,87% secara tahunan (yoy) dibandingkan penjualan bersih di tahun sebelumnya sebesar Rp 424,70 miliar.

Dari sisi wilayah pemasaran, penjualan neto JSKY di pasar lokal mencapai Rp 285,07 miliar di tahun 2019. Di saat yang sama, penjualan neto JSKY di pasar ekspor tercatat sebesar Rp 97,69 miliar. Dari segi jenis produk, mayoritas penjualan neto JSKY di tahun 2019 berasal dari penjualan baterai sebesar Rp 134,14 miliar dan penjualan panel surya sebanyak Rp 123,94 miliar. Perusahaan juga membukukan penjualan solar system sebesar Rp 106,83 miliar di tahun lalu.

Sementara itu, beban pokok penjualan JSKY turun 11,31% (yoy) menjadi Rp 293,75 miliar di tahun 2019. Sedangkan di tahun 2018, beban pokok penjualan JSKY tercatat sebesar Rp 331,22 miliar. JSKY pun mengalami penurunan laba bersih di tahun 2019 sebesar 40,97% (yoy) menjadi Rp 13,99 miliar. Adapun di tahun sebelumnya, laba bersih JSKY mencapai level Rp 23,70 miliar.

Hingga akhir tahun 2019, JSKY memiliki total aset sebesar Rp 535 miliar atau turun 5,62% (yoy) dibandingkan hasil di tahun sebelumnya sebesar Rp 567,95 miliar. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan hingga Rp 1 triliun seiring pertumbuhan pasar yang positif. Selain itu, perseroan juga tengah fokus menyelesaikan proyek pembangunan pabrik panel surya atau solar panel yang berlokasi di Cisalak, Jawa Barat.

Chief Commercial Officer JSKY, Kurniadi Widyanta seperti dikutip kontan pernah bilang, pabrik panel surya perusahaan sudah bisa beroperasi di tahap awal pada bulan Maret nanti. Diharapkan di pertengahan tahun ini, pabrik tersebut bisa beroperasi penuh sesuai kapasitas yang dimiliki.

Untuk menuntaskan proyek tersebut, pihak JSKY sudah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 30 miliar pada tahun ini. Dia menambahkan, keberadaan pabrik panel surya diyakini akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi panel surya. Pasalnya, pabrik tersebut nanti dapat memproduksi sekitar 100 megawatt (MW) cell.

Adapun untuk saat ini, JSKY masih akan memprioritaskan penjualan panel surya ke pelanggan-pelanggan industri serta untuk kebutuhan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Selain itu, perusahaan juga menjual panel suryanya ke pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Eropa.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…