Emiten restoran dengan merek The Duck King, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) mencatatkan laba bersih sepanjang tahun 2019 kemarin sebesar Rp145,58 miliar atau naik 33,02% dibandingkan akhir 2018 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp109,96 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Perseroan menyebutkan, pendapatan bersih sepanjang tahun 2019 sebesar Rp736,79 miliar atau naik 19,28% dibanding akhir 2018, yang tercatat sebesar Rp617,76 miliar. Sedangkan, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp167,84 miliar atau naik 2,4% dibanding akhir tahun 2018 sebesar Rp163,75 miliar. Selain itu, pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp902,34 miliar atau naik 20,58% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp748,43 miliar.
Sementara itu, kewajiban perseroan tercatat sebesar Rp553,67 miliar atau mengalami peningkatan 84,94% dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp299,24 miliar. Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp1,45 triliun atau naik 39,42% dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat senilai Rp1,047 triliun. Kemudian kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp282,78 miliar atau turun 74,17% dibandingkan akhir 2018, yang tercatat sebesar Rp1,092 triliun.
Sebagai tambahan informasi, perseroan memiliki bisnis makanan dan minuman dengan tiga merek utama restoran yakni The Duck King, Fook Yew, dan Panda Bowl, serta tujuh sub-merek dari The Duck King untuk menangkap permintaan di segmen konsumen kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia. Saat ini perseroan telah memiliki sekitar 35 gerai yang tersebar di sembilan kota di dalam negeri.
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…