Bisnis Properti Meradang - Ristia Bintang Taksir Pendapatan Turun Hingga 75%

NERACA

Jakarta – Lesunya bisnis properti sebagai dampak dari pandemi Covid-19 juga berimbas terhadap perolehan kinerja keuangan PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS). Emiten properti ini dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin memprediksi pendapatan dan laba bersihnya di kuartal I-2020 ini bakal turun sekitar 51%-75% secara tahunan (yoy). 

Penurunan ini disebabkan oleh berhentinya kegiatan operasional perhotelan di bawah entitas anak yaitu PT Tiara Raya Bali International. Hotel tersebut telah berhenti operasi sejak 1 April 2020. Hingga saat ini, RBMS masih belum dapat memprediksi kapan hotel akan dibuka kembali, serta akan mengikuti arahan pemerintah terkait pembatasan sosial dan kebijakan kesehatan lainnya. 

Selain itu, perseroan juga mempertimbangkan masukan dari operator hotel yaitu Marriot International, dibukanya kembali rute penerbangan lokal dan internasional serta jumlah wisatawan ke Bali. Operasional hotel ini sejatinya menyumbang sekitar 75% dari total pendapatan RBMS. Melihat catatan Kontan, Hotel Le Meridien Bali Jimbaran yang berada di bawah PT Tiara Raya Bali International sudah tutup sejak 1 April 2020. 

Dari penutupan ini RBMS berpotensi kehilangan Rp 6 miliar dalam satu bulan. Okupansi Le Meridien pada Januari 2020 sebenarnya masih sekitar 7%-97%, kemudian turun hingga di kisaran 52% dan turun lagi menjadi 20% sejak ada kasus pertama Covid-19.  Sebagai gambaran, pada kuartal I-2019 RBMS membukukan pendapatan sebesar Rp 23,97 miliar, dan mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 6,68 miliar.  Di tengah tekanan tersebut, RBMS telah mendapatkan relaksasi pinjaman dari bank kreditur kepada dua entitas anaknya. 

Selain itu, RBMS juga terlihat melakukan efisiensi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 35 karyawannya, serta 67 karyawan lainnya terdampak status lain seperti pemotongan gaji hingga 50%. Dalam mengejar pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, perseroan tengah membangun hotel di Ubud Bali diatas lahan seluas 1 hektar. Nantinya hotel yang nyaman dan penuh fasilitas tersebut akan memiliki 90 kamar dengan total investasi untuk membangun hotel mencapai Rp200 miliar.

Investasi pembangunan hotel akan dilakukan secara bertahap. Dimana untuk investasi awal diperkirakan sebesar Rp 60 miliar dan dana tersebut diambil dari sebagian belanja modal yang dialokasikan tahun 2019 sebanyak Rp 100 miliar. Direktur Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk, Richard R Wiriahardjaja pernah bilang, perusahaan akan bekerjasama dengan beberapa operator hotel terkenal kelas dunia yakni JW Marriott dan Intercontinental.

Selain itu, guna mengejar pertumbuhan bisnis, perseroan masih mengandalkan proyek pembangunan rumah bersubsidi dan tahun ini melalui anak usahanya PT Alam Indah Selaras (AIS) dan PT Manggala Citra Abadi (MCA) bakal membangun perumahan di Karawang, Provinsi Jawa Barat. Menurut Richard, anak AIS tengah membebaskan lahan baru seluas 28 hektar (ha). Artinya, total lahan yang sudah dibebaskan mencerminkan lebih dari 90% dari total lahan yang dizinkan mencapai 30 ha. "Masih dalam proses pembebasan lahan dan saat ini sudah lebih dari 90% atau sudah seluas 28 ha"tutur Richard. 

Richard mengaku, perusahaan nantinya akan membangun sebanyak 3.000 unit rumah diatas lahan seluas 30 ha tersebut. Adapun nilai investasinya sekitar Rp300 miliar. Dana tersebut berasal dari hasil rights issue dan pinjaman perbankan. "Perumahan ini juga untuk mengurangi backlog. Dalam membangun perumahan ini, perusahaan juga telah bekerjasama dengan beberapa bank seperti BNI, BTN, BNI Syariah dan yang baru ada BJB,"kata Richard.

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…