Protokol New Normal Anjuran WTCC untuk Hotel dan Ritel

World Travel & Tourism Council (WTTC) meluncurkan protokol baru mengenai kesehatan dan keselamatan untuk sektor perjalanan dan pariwisata demi menyambut new normal atau normalitas baru pascapandemi virus corona. Protokol yang ditujukan bagi pelancong dan pekerja sektor perjalanan dan pariwisata itu disusun WTTC berdasarkan pedoman dari WHO dan CDC.

Untuk perhotelan, langkah-langkah utama termasuk mengevaluasi kembali panduan untuk petugas kebersihan dengan fokus pada "titik yang sering disentuh" seperti kartu dan kunci kamar, memastikan jarak sosial untuk para tamu melalui lisan dan tulisan, dan menawarkan pengiriman layanan ke kamar tanpa kontak.

Untuk ritel, beberapa langkah utama termasuk pembersihan mendalam, ketersediaan menu digital di restoran, meminimalkan titik sentuh dengan memperkenalkan peta digital, serta memaksimalkan konsep belanja virtual.

Sementara itu, langkah-langkah untuk sektor penerbangan dan pelayaran saat ini masih dirumuskan dan akan diumumkan kemudian. "Kami telah belajar dari masa lalu, terutama setelah tragedi 9/11, di mana kurangnya koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta yang menyebabkan gangguan perjalanan jangka panjang, mahalnya biaya, dan waktu pemulihan yang lebih lama," kata Presiden dan CEO WTTC Gloria Guevara, seperti yang dikutip dari Travel Pulse pada Senin (19/5).

Pengembangan protokol Safe Travels dirancang melalui konsultasi dengan anggota WTTC dan dengan masukan dari organisasi seperti Cruise Lines International Association, IATA dan Airports Council International.

Jaringan hotel besar seperti Hilton, Radisson, dan InterContinental juga telah sepakat untuk menerapkan protokol tersebut. "Kami sangat senang bahwa untuk pertama kalinya, sektor swasta global telah menyelaraskan protokol Safe Travels baru ini, yang akan menciptakan konsistensi di seluruh sektor," kata Guevara.

"Sekarang kami menyerukan kepada pemerintah untuk mengadopsi protokol ini, sehingga dapat diimplementasikan secara global dan mengembalikan kepercayaan yang sangat dibutuhkan untuk memulai kembali sektor perjalanan dan pariwisata." Pada bulan April, WTTC meluncurkan penelitian yang memperkirakan bahwa 100,8 juta pekerjaan sektor perjalanan dan pariwisata di dunia dapat hilang usai pandemi virus corona.

 

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…