Oleh: Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian
Benar, bahwa perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi pemicu pertumbuhan sektor industri fesyen muslim. Hal ini turut membuka peluang usaha kepada para pelaku industri kecil menengah (IKM) sektor fesyen muslim di tanah air.
Terbukti, berdasarkan The State Global Islamic Economy Report sepanjang tahun 2019-2020, konsumsi fesyen muslim dunia mencapai US$283 miliar. Angka tersebut diproyeksi terus meningkat hingga 6 persen pada tahun 2024, sehingga konsumsi fesyen muslim dunia bakal menembus US$402 miliar.
Selain itu, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Kita masih punya peluang untuk menjadi yang terdepan di sektor industri fesyen muslim dunia.
Bahkan, konsumsi fesyen muslim nasional saat ini berada di angka USD21 miliar. Hal ini menunjukkan peluang bagi industri fesyen muslim di dalam negeri untuk dapat berkontribusi atau mengisi pasar domestik dan global.
Artinya, industri fesyen muslim nasional, khususnya sektor IKM memiliki potensi untuk menjadi pemain besar dan mampu bersaing sehingga produk-produknya mampu kompetitif dan dapat diserap dengan optimal.
Lebih dari itu, industri fesyen muslim juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2019 mencapai USD8,3 miliar dan pada periode Januari-Februari tahun 2020, ekspor industri pakaian jadi menembus USD1,38 miliar. Industri pakaian jadi juga memiliki peran besar pada kontribusinya terhadap PDB nasional di tahun 2019, yaitu sebesar 5,4 persen yang mengalami pertumbuhan sebesar 19,5%.
Sehingga dengan kekuatan yang dimiliki oleh sektor industri fesyen muslim nasional dan mendorong seluruh pihak mulai dari pelaku industri, desainer, pemerintah, marketplace, akademisi, hingga pihak terkait lainnya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh industri tersebut.
Kemudian mengajak masyarakat Indonesia untuk terus mendukung keberlangsungan sektor IKM nasional, salah satunya dengan membeli produk-produk yang dihasilkan. Harapannya akan memberikan dampak yang besar kepada sektor terkait seperti penjahit, penyedia bahan baku, logistik dan sektor terkait lainnya dan pada akhirnya akan menjaga perekonomian Indonesia untuk tetap bertahan meskipun sedang menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.
Namun, pelaku IKM fesyen muslim perlu terus berinovasi untuk meningkatkan keberterimaan produknya, baik di pasar dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, mereka dapat terus bergerak dan memberikan kontribusinya bagi perekonomian nasional. Dengan begitu secara bersamaan akan menjaga sektor perekonomian agar tetap bergerak, dan tetap mematuhi pada protokol kesehatan. Ini sangat penting karena sektor perekonomian memiliki relasi dan berdampak langsung bagi sektor-sektor lainnya.
Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…
Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…
Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…