Jurus KKP Populerkan Makan Ikan di Tengah Pandemi

NERACA

Jakarta - Ikan menjadi pangan yang penting untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat saat ini. “Terlebih di masa pandemi, nutrisi yang terkandung dalam ikan bisa untuk meningkatkan imun sekaligus mencegah penyebaran covid-19,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo di Jakarta.

Nilanto menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya untuk memopulerkan makan ikan kepada masyarakat. Bahkan sejak 2004, KKP telah merintis program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Khusus di bulan Ramadhan, KKP juga melakukan pembagian nasi ikan untuk warga terdampak covid-19 hingga H-1 lebaran. Pendanaan nasi ikan tersebut berasal dari iuran pegawai.

“Hingga 20 Mei, tercatat kita (Ditjen PDSPKP) telah membagikan 7.786 porsi nasi ikan yang merupakan hasil sumbangan sukarela, sebagai bentuk kepedulian dari pegawai lingkup Ditjen PDSPKP,” sambung Nilanto.

Menurut Nilanto, Meski hanya memiliki 1 UPT Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), Nilanto memastikan jangkauan lokasi pembagian nasi ikan tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Bahkan Ditjen PDSPKP juga membagikan nasi ikan ke Kabupaten Sukabumi, Kota Mataram dan Kota Ternate.

“Penerima nasi ikan adalah warga kurang mampu, pesantren dan panti asuhan,” terang Nilanto.

Selain itu, Nilanto mengakui, sejak tahun 2015, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memasukkan ikan sebagai salah satu barang kebutuhan pokok. Sebagaimana tertuang dalam Perpres 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, tercatat ada 5 jenis ikan yang masuk dalam kategori ini yaitu: bandeng, kembung, tuna, tongkol dan  cakalang. 

Oleh karenanya selain nasi ikan, pegawai Ditjen PDSPKP turut menyerahkan 200 paket sembako ikan kepada warga terdampak Covid-19 di sekitar Kantor UPT BBP3KP di Setu Cipayung Jakarta Timur dan Raiser Ikan Hias di Cibinong Bogor. Penyaluran bantuan tetap mengikuti protokol kesehatan seperti antri berjarak, cuci tangan, menggunakan masker dan pengecekan suhu tubuh.

“Gerakan nasi ikan dan paket sembako ikan bertujuan menumbuhkan jiwa solidaritas  pegawai  di tengah masyarakat, selain juga mengajak masyarakat agar rajin mengonsumsi ikan untuk asupan protein sekaligus upaya menangkal virus Covid-19,” jelas Nilanto.

Seperti diketahui, pembagian nasi ikan diinisiasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo pada 29 April 2020. Gerakan ini pun diapresiasi Guru Besar Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Nurjanah. Bahkan dia menyarankan pemerintah untuk menjadikan nasi ikan sebagai program nasional agar jangkauan manfaatnya bisa lebih lebih luas, mulai dari sektor hulu hingga hilir.

Atas dasar itulah KKP terus membagikan ribuan paket nasi ikan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di seluruh Indonesia. KKP selalu memastikan menu nasi ikan yang dibagikan layak untuk dikonsumsi serta mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan masyarakat untuk menjaga kesehatan di tengah wabah yang melanda.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menambahkan bahwa pembagian nasi ikan yang dilakukan oleh KKP merupakan langkah untuk menjaga masyarakat Indonesia agar tetap terjaga kesehatannya di tengah wabah yang sedang melanda. Kreasi menu nasi ikan dengan tambahan menu anggur laut sangat pas sekali karena baik untuk kesehatan karena anggur laut atau lawi-lawi mengandung antioksidan yang dapat membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus corona.

Seperti diketahui, selama bulan ramadhan KKP melakukan gerakan sosial menyalurkan nasi ikan beserta lauk pauk kepada masyarakat yang membutuhkan. Gerakan yang digagas langsung oleh Menteri Edhy Prabowo tersebut merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan dari pegawai KKP di seluruh Indonesia yang menyisihkan uang untuk pembelian nasi ikan yang dibagikan.

“Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah kami berikan kebebasan untuk berkreasi menyajikan menu nasi ikan yang akan dibagikan kepada masyarakat sesuai dengan selera masyarakat setempat. Untuk masyarakat pesisir di Sulawesi Selatan tentunya sudah tidak asing dengan menu lawi-lawi segar karena dapat ditemukan di laut dan terkenal kelezatannya,” jelas Slamet.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…