Produksi Otomotif Lesu - Arus Bongkar Muat Kendaraan IPCC Turun 41,17%

NERACA

Jakarta – Terkoreksinya industri otomotif dalam negeri di kuartal pertama 2020 memberikan dampak terhadap arus bongkar muat kendaraan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, jumlah kendaraan CBU yang ditangani di Terminal Internasional IPCC mengalami penurunan 41,17% (YoY) pada bulan April 2020 menjadi 14.470 unit dari bulan yang sama di tahun lalu sebesar 24.597 unit.

Adapun, dari jumlah tersebut, sebanyak 3.348 unit dari impor (turun 28,39% YoY) dan ekspor sebanyak 11.122 unit (turun 44,17%). Sementara itu, bongkar muat alat berat di Terminal Internasional turun sebanyak 45,23% (YoY) dari 1.110 unit di April 2019 menjadi 608 unit. Adapun sumbangan dari kegiatan impor sebanyak 549 unit (turun 35,49% YoY) dan ekspor 59 unit (turun 77,22 persen YoY). Untuk segmen spareparts / general cargo turun 29,41% YoY menjadi 2.641 M3 dimana sebanyak 1.948 M3 dari kegiatan impor (turun 1,07% YoY) dan ekspor sebanyak 693 M3 (turun 60,89% YoY).

Tidak hanya Terminal Internasional, pada Terminal Domestik pun juga turut merasakan hal yang sama. Kegiatan bongkar muat kendaraan CBU di bulan April sebesar 3.924 unit, turun 17,34% YoY dibandingkan April 2019. Alat berat hanya naik tipis 2,88% menjadi 679 unit di April 2020 dari 660 unit di April 2019. Dan, untuk segmen spareparts / general cargo turun 95,91% YoY menjadi 111 M3 di April 2020.

Meski secara YoY di bulan April 2020 tercatat penurunan namun, jika dihitung secara akumulasi maka masih tercatat naik untuk sejumlah kegiatan pada beberapa segmen yang ditangani di Terminal IPCC. Pada kendaraan CBU, kenaikan terjadi pada kegiatan ekspor yang secara akumulasi berjumlah 89.790 unit sepanjang 4 bulan di tahun ini atau naik 3,24% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Begitupun dengan alat berat pada kegiatan ekspor yang masih tercatat meningkat 121,45% menjadi 2.230 unit di sepanjang 4 bulan di tahun ini dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Pada Terminal Domestik secara akumulasi sepanjang empat bulan pertama tahun ini juga tercatat ada peningkatan. Pada segmen CBU, tercatat naik 105,98% menjadi 48.445 unit dari 23.519 unit di periode yang sama di tahun lalu. Berikutnya alat berat naik 66,60% dimana sebanyak 6.211 unit ditangani sepanjang empat bulan tahun ini dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 3.728 unit.

Sebagai informasi, berkurangnya aktivitas pabrikan otomotif seiring dengan adanya pembatasan kegiatan yang digalakan pemerintah beserta pemerintah daerah setempat berpengaruh terhadap jumlah produksi hingga pengirimannya. Meski terlihat terjadi penurunan di sejumlah segmen namun, layanan bongkar muat kendaraan terutama CBU masih berjalan normal. Dengan tetap beroperasi, IPCC mendukung ketersediaan layanan bongkar muat maupun pengantaran kendaraan, baik dari luar pulau maupun luar negeri.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…