IHSG Sepekan Yang Singkat Menguat 0,85%

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan kemarin yang cukup singkat  yaitu pada 18-20 Mei 2020 karena dipotong libur Lebaran mencatatkan  kenaikan 0,85% atau berada pada level 4.545,952 dari 4.507,607 pada minggu yang lalu. Kapitalisasi pasar bursa juga meningkat 0,85% sebesar Rp5.257,032 triliun dari Rp5.212,719 triliun selama sepekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sedangkan data rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami perubahan 2,91% atau sebesar 513.937 ribu kali transaksi dibandingkan pekan lalu sebesar 529.395 ribu kali transaksi. Sementara investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp16,535 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2020, jual bersih asing tercatat sebesar Rp11,129 triliun.

BEI juga mencatatkan sepekan kemarin, kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 189,24% sebesar Rp18,514 triliun dibandingkan pekan lalu pada Rp6,401 triliun. Kemudian diikuti oleh peningkatan sebesar 150,61% pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 14.914 miliar unit saham dibandingkan pekan lalu sebesar 5,951 miliar unit saham. Kenaikan tajam tersebut dipicu oleh adanya transaksi Bangkok Bank yang telah melakukan akuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan harga Rp1.347 per saham dan total nilai mencapai Rp33,3 triliun.

IHSG pada perdagangan Rabu (20/5) jelang libur lebaran ditutup melemah 2,7 poin atau 0,06% ke posisi 4.545,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,07 poin atau 0,16% menjadi 672,14,”Sepertinya sentimen dari perkembangan antibodi COVID-19 sudah mulai memudar," kata analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama.

Di sisi lain, lanjut Nafan, data makroekonomi domestik maupun data makroekonomi global masih belum memberikan dampak positif yang signifikan bagi pasar, termasuk data defisit neraca transaksi berjalan (CAD) yang membaik di kuartal I-2020. Defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2020 menurun, dipengaruhi oleh penurunan impor sejalan dengan perlambatan ekonomi domestik. Defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$ 3,9 miliar (1,4% dari PDB), jauh lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai US$ 8,1 miliar (2,8% dari PDB).

Pada pembukaan perdagangan, IHSG sempat dibuka menguat dan tak lama melemah dan lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor konsumer turun paling dalam yaitu minus 2,59%, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,96% dan minus 1,82%. (

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…