Pendapatan Jaya Real Properti Naik 3,9%

NERACA

Jakarta --Emiten properti PT Jaya Real Properti Tbk (JRPT) membukukan pendapatan 2019 sebesar Rp2,42 triliun atau tumbuh 3,9% dibandingkan priode tahun lalu sebesar Rp 2,33 triliun. Sebaliknya, laba bersih perseroan turun tipis 2,12% menjadi Rp1,01 triliun dibandingkan dengan raihan pada 2018 sebesar Rp1,03 triliun. Oleh karena itu, laba per saham juga ikut turun menjadi Rp73,95 dari posisi tahun sebelumnya Rp75,14. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Di sisi lain, beban usaha Jaya Properti naik 2,19% menjadi Rp373 miliar dan penghasilan bersih lainnya menyusut 56% menjadi Rp48,86 miliar. Hal ini menjadi pemicu penurunan laba bersih Jaya Properti. Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan pada 2019 berhasil turun tipis 2,2% menjadi sebesar Rp3,76 triliun dibandingkan dengan 2018 sebesar Rp3,84 triliun. Dari total liabilitas pada 2019 itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,38 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp376 miliar.

Perseroan yang dulunya bernama PT Bintaro Jaya memiliki total ekuitas sebesar Rp7,4 triliun dan total aset sebesar Rp11,16 triliun. Sebelumnya, analis PT Trimegah Sekuritas Adi Prabowo dan Farah Rahmi Oktaviani dalam risetnya seperti dikutip kontan menjelaskan, perlambatan di sektor properti serta penyewaan tahun lalu membuat masyarakat merubah tren pemilihan lokasi tempat tinggal.

Masyarakat menjadi berorientasi pada perumahan yang mendukung ekosistem keluarga yang baik seperti tersedianya fasilitas publik yang memadai. Menurut kedua analis, PT Jaya Real Property diuntungkan karena memiliki properti dan landbank di daerah Bintaro Jaya dan Serpong. Pasalnya, perumahan di Bintaro Raya dan Serpong mulai terintegrasi dengan ekosistem yang ramah untuk keluarga didukung oleh banyak fasilitas publik serta jalan tol yang dekat dengan perumahan.

Dimana sepanjang tahun lalu perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan. Trimegah menargetkan pertumbuhan pendapatan perusahaan pada tahun 2020 mencapai Rp 2,59 triliun serta laba bersih mencapai Rp 1,19 triliun. Sumber terbesar pendapatan JRPT masih berasal dari penjualan kavling tanah dan unit bangunan. 

Berdasarkan riset analis PT Trimegah Sekuritas, JRPT memiliki landbank di lokasi strategis di Jakarta. JRPT masih memiliki landbank di Bintaro Jaya sebesar 390 hektare, Graha Raya sebesar 103 hektare, Pasar Kemis sebesar 1052 hektare, dan Serpong Jaya sebesar 6,3 hektare. Hal senada, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan JRPT yang memiliki properti di wilayah Bintaro akan sangat diuntungkan karena dekat dengan Jakarta. JRPT juga dapat mengandalkan recurring income atau pendapatan berulang. JRPT memang memiliki sumber pendapatan selain dari penjualan bangunan. JRPT memiliki pendapatan berulang dari hotel, penyewaan tempat, ice rink, dan jasa pemeliharaan parkir, dan pengelolaan lingkungan. 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…