Beban Keuangan Membengkak - Perolehan Laba Adi Sarana Turun 23,06%

NERACA

Jakarta – Di balik agresifnya ekspansi bisnis PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menambah armada baru, namun hal tersebut belum mampu mendongkrak perolehan laba bersih perseroan sepanjang tahun 2019. Pasalnya, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan ini membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 23,06% jadi Rp 110,40 miliar dari laba bersih tahun 2018 Rp 143,50 miliar.

Namun demikian, perseroan dalam laporan keuangan di Jakarta, kemarin menyebutkan, berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,33 triliun atau tumbuh 25,26% dari pendapatan tahun 2018 yang sebesar Rp 1,86 triliun. Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan ASSA juga naik 26,19% menjadi Rp 1,59 triliun dari tahun 2018 Rp 1,26 triliun. Laba bruto Adi Sarana Armada ini tercatat Rp 739,82 miliar atau tumbuh 23,57% dari laba kotor 2018 Rp 598,70 miliar.

Melorotnya laba bersih disebabkan beban keuangan yang ditanggung ASSA juga melonjak 36,83% menjadi Rp 244,12 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp 178,41 miliar. Sampai tutup tahun lalu, total aset ASSA meningkat dari Rp 4,06 triliun pada 2019 menjadi Rp 4, 84 triliun pada 2019. Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur Adi Sarana Armada mengatakan, dari sisi laba operasional ASSA pada 2019 tumbuh cukup signifikan. Akan tetapi, pada tahun lalu ASSA juga melakukan investasi untuk beberapa bisnisnya. Sehingga pembiayaan dari bank meningkat, juga untuk beban bunganya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp1,2 triliun untuk menambah armada baru. Perseroan berencana menambah sekitar 4.000 armada baru untuk meningkatkan pelayanan transportasi yang menjadi lini bisnis utama. Sebagian dari armada tersebut juga akan dialokasikan pada lini bisnis lain seperti logistik dan layanan digital.

Kemudian guna mengejar pertumbuhan bisnisnya, perseroan terus mengembangkan ekspansi bisnis. Belum lama ini, perseroan menghadirkan layanan Share Car merupakan aplikasi hasil kerja dengan Quantum Solutions sebagai solution provider end-to-end car sharing application. Layanan ini merupakan pembaruan dari aplikasi Share Car terdahulu yang dirilis pada 2018.

Direktur ASSA, Jany Candra mengatakan, layanan ini diluncurkan untuk melengkapi bisnis sewa mobil yang telah ada. Layanan ini menyasar pengguna dari kalangan perusahaan maupun individu. Pada umumnya, perusahaan yang membutuhkan kendaraan menyewa secara harian. Share Car, lanjut Jany menyediakan layanan sewa mobil dengan durasi per jam.”Layanan ini sifatnya komplementer dan untuk mengisi kekosongan pasar antara pemilik mobil pribadi dan aplikasi layanan ride hailing,"ujarnya.

Secara umum, Share Car belum akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan perseroan. ASSA bakal tetap mengandalkan layanan sewa kendaraan yang menjadi bisnis utama. Untuk mengembangkan layanan baru ini, ASSA merogoh kocek sebesar US$1 juta atau sekitar Rp13,71 miliar (Kurs Rp13.714). Dana tersebut merupakan inisiatif pengembangan tersendiri dan tidak termasuk dalam rencana belanja modal tahun ini.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…