Kementan Optimis, Kebutuhan Pangan Bulan Ramadhan Aman

Jakarta – Dalam Rapat Kerja (Raker) antara Kementereian Pertanian (Kementan) dengan Komisi IV DPR-RI, Kementan optimis kebutuhan pangan saat bulan Ramadhan ini aman.

NERACA

Benar, sudah bukan rahasia lagi bahwa kebutuhan pangan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri meningkat tajam. Bahkan bukan dua kali lipat, peningkatan kebutuhan bisa tiga kali lipat untuk komoditas tertentu.Meski begitu, Kementan tetap yakin kebutuhan pangan tetap aman, walaupun meningkat.

"Dua bulan ke depan kita akan menghadapi bulan puasa dan idul Fitri. Dalam hal ini kami telah melakukan beberapa hal. Termasuk menjaga kebutuhan pangan 2020. Insya ALLAH kebutuhan pangan aman," ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat Raker dengan Komisi IV DPR-RI.

Menurut Syahrul, Kementan juga telah melakukan antisipasi untuk beberapa harga komoditas yang rentan fluktuasi, seperti bawang putih, bawang merah dan cabai. "Misalnya kami menggelar pasar murah dan melaksanakan produksi dalam negeri," kata Syahrul.

Disisi lain, Syahrul mengatakan i, Kementerian Pertanian juga telah menargetkan produksi komoditas pangan strategis untuk kebutuhan tahun 2020. Dalam target ini, produksi padi menepati urutan pertama dengan angka 59,15 juta ton. Disusul produksi jagung sebesar 24,17 juta ton, kedelai 0,42 juta ton, bawang merah, 1,66 juta ton, cabai besar 1,35 juta ton dan cabai rawit sebanyak 1,47 juta ton.

Di samping itu, Kementan juga menargetkan produksi kopi sebanyak 769, 72 ribu ton, kakao 771, 89 ribu ton dan karet 3,674,05 ribu ton. "Kemudian kami menargetkan populasi sapi sebanyak 18,78 juta ekor yang menghasilkan daging sekitar 4,81 juta ton, serta produksi daging sapi kerbau sebanyak 432, 91 ribu ton," katanya.

Dengan angka produksi ini, menurut Syahrul, pemerintah dalam hal ini Kementan telah memastikan tidak akan melakukan impor beras karena ketersediaan periode Januari-Maret berkecukupan. Terlebih, stok beras di akhir bulan Desember mencapai 4.514.280. Dari angka tersebut, perkiraan produksi mencapai 14,211,295 dengan perkiraan kebutuhan 12,601,151.

"Kami juga melakukan sinergitas dengan penggilingan dan Bulog untuk penyerapan paska panen. Jadi mengurus pertanian itu tidak mudah, pak. Kami harus berhadapan dengan cuaca, iklim yang berubah, hama dan orang orang yang mau mengambil kepentingan. Karena itu, di tangan kita harus bisa memenuhi isi perut 267 juta jiwa," ucap Syahrul.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR-RI,  Firman Soebagyo berpendapat bahwa swasembda pangan tidak akan tercapai secara maksimal jika ada pembiaran pelaku alih fungsi lahan pertanian.

"Pemerintah dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan bahwa luas lahan sawah setiap tahun berkurang. Sehingga kemudian digulirkan program pencetakan sawah baru" kata Firman politisi senior Partai Golkar.

Tidak hanya itu, menurut Firman yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah III ini,  berpendapat bahwa ada lahan sawah existing dengan prasarana dan irigasi yang sudah terbngun dengan baik,  justru tidak mampu dijaga.

"Ada unsur pembiaran yang dilakukan Pemda. Padahal lahan pertanian dilindungi Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan," ucap Firman.

Pemrintah Daerah (Pemda), menurut Firman jangan bersifat pragmatis.  Melihat potensi sumber Pendaatan Asli Daerah (PAD) hanya dari sektor retribusi. Pertanian jangan dianggap tidak profitable atau tidak cukup mampu mendongkrak PAD.  Pemda-pemda jangan hanya tertarik untuk  membangun perumahan, hotel, restoran dan tempat-tempat hiburan.

"Kalau ini dibiarkan maka cepat atau lambat lahan pertanian akan habis," ungkap Firman.

Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa dalam sejarahnya, produksi pangan Indonesia ditopang dari NTB, Jateng, Jatim, Jabar, Sulsel. "Hemat saya, produksi pangan terutama padi dikonsentrasikan di daerah tersebut," jelas Firman.

Sebelumnya, Bupati Pasuruan, M. Irsyad Yusuf  mengatakan bahwa Kabupaten Pasuruan surplus beras sebesar 2,65 persen.

“Pasuruan mempunyai luas lahan sawah seluas 39.804 hektar dengan indeks pertanaman 2,6 dan produksi beras sampai dengan akhir tahun 2018 mencapai 4.403,700 ton, sementara kebutuhan sebesar  4.301,936 ton per tahun,” ungkap Irsyad.

Kemudian, menurut Irsyad, beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemkab Pasuruan dalam meningkatkan produksi adalah meningkatkan indeks pertanian yang semula 200 menjadi 300 dengan membangun sumur pompa oleh petani secara swadaya sebanyak 1.338 unit dan pencetakan sawah baru  kurang lebih seluas 266 hektar.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar para pemangku kepentingan dari kementerian terkait dapat berkoordinasi setelah diumumkannya data luas lahan baku sawah dan produksi padi.

"Kalau ini ditata dengan baik mestinya ke depan kita tidak perlu berkelahi soal impor, (seperti-red) beras atau pangan lainnya," kata Luhut.

 

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…