Ketika Mimpi Itu Terwujud Sebelum Ada Penyesalan

Hambali (58) hanya bisa meratapi masa pensiunnya dengan penuh penyesalan karena di usianya yang sudah tidak lagi muda belum memiliki rumah pribadi. Pasalnya, dirinya selama aktif menjadi Polisi tinggal di rumah dinas di Komplek Cipinang, Kampung Bunder Jakarta Timur,“Masuk menjadi tamtama Polri hingga beranak cucu saat ini belum juga punya rumah, kini hanya bisa mengontrak rumah sepetak,”ceritanya.

Berpangkat terakhir ajun inspektur polisi satu, bapak dari dua anak ini hanya mengisi kesibukannya bersama cucu dan buka usaha kelontongan di rumah kontrakannya di Jakarta Barat. Dirinya bercerita semasa aktif menjadi Polisi dihabiskannya di kesatuan Polisi Lalu Lintas dan terakhir di Binmas. Semangatnya untuk membeli rumah di waktu muda terlena dengan fasilitas rumah dinas yang ditawarkan pemerintah. Namun di saat memasuki masa pensiun dan menjadi purnawiran, dirinya dipaksa keluar dari rumah dinas lantaran bakal ditempati anggota polisi lainnya yang masih aktif dan belum memiliki rumah.

Apa yang dialami Hambali menjadi gambaran masih banyaknya anggota TNI dan Polri yang belum memiliki rumah layak hingga masa pensiun. Padahal, kata Hambali, dirinya sempat berniat membeli rumah di Bintaro yang kala itu mampu dibeli dan cukup dengan penghasilannya. Namun karena pertimbangan lain, rencana tersebut tertunda karena kebutuhan lain. “Kalau saya beli rumah di Bintaro dulu, mungkin masih murah dan bisa kebeli. Kini rumah di sana sudah tidak lagi terjangkau dan harganya terus naik,”sesalnya.

Hal yang sama juga dialami Agus yang menyesali di usia senjanya tidak memiliki rumah. Dimana perusahaan tempat dia bekerja selama 10 tahun bangkrut. Pada usia 45 tahun, Agus jadi menganggur, sementara masih ada cicilan rumah yang harus dibayar setiap bulan. Lelaki asal Kediri ini pun tinggal meratapi nasib sekaligus menyesal kenapa tidak sejak muda membeli rumah. Padahal, 15 tahun lalu harga rumah tipe 36 di Depo tempat tinggalnya sekarang tidak sampai Rp 100 juta. Bandingkan, rumah yang sama sekarang berharga lebih dari Rp 500 juta.

Kisah Agus bisa juga terjadi pada siapa saja. Terlebih lagi, memiliki rumah kerap tak menjadi prioritas bagi anak muda Indonesia. Tren ini pun anak terus meningkat jika tidak merubah gaya hidup dan mindset anak muda, dimana punya rumah harus menunggu hidup mapan di usia tua. Apalagi ada stereotype milenial sempat dinilai tidak bisa memiliki rumah karena gaya hidup yang boros dan harga properti yang terus naik.

Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, ada 81 juta milenial di Indonesia yang belum memiliki hunian dan merupakan potensi besar pasar perumahan.
Kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, saat ini harga rumah terus mengalami kenaikan. Sedangkan generasi milenial belum mampu untuk mendapatkan hunian tersebut. Adapun generasi milenial adalah generasi yang secara umum lahir antara tahun 1980-an hingga awal tahun 2000-an.

Saat ini jumlah penduduk generasi milenial diperkirakan sebanyak 30% dari jumlah penduduk warga negara Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2020, jumlah generasi milenial akan mencapai sekitar 60% dari total populasi penduduk Indonesia. Sementara dilansir dari survei yang diinisiasi oleh BBC.com menyebutkan banyak milenial yang ingin membeli rumah sendiri. Namun, mahalnya uang muka, besarnya cicilan, durasi cicilan dan jauhnya perumahan yang terjangkau dari tempat kerja menjadi alasan yang paling banyak disebutkan sebagai alasan kenapa mereka tak kunjung membeli rumah.

 

 

Menjawab Kebutuhan Pasar


 

Untungnya, saat ini pemerintah sedang menghadirkan KPR milenial yang menerbitkan harapan bagi anak-anak muda yang memimpikan rumah pribadi. Oleh karena itu, program satu juta rumah kini diadaptasikan dengan kebutuhan generasi milenial di Indonesia. Menurut Country Manager Rumah123, Ignatius Untung, pemerintah sebetulnya terlambat dalam merespons kebutuhan properti kaum milenial. Menurutnya, wacana generasi milenial kesulitan mendapatkan properti sudah ada sejak tahun 2016.

Rumah123 sendiri menurutnya telah meluncurkan data-data yang memperlihatkan bahwa di Jakarta saja ada 2,8 juta kesulitan mencari rumah. Bahkan, menurutnya pemerintah terlambat untuk memperhatikan kebutuhan properti milenial ini. Meskipun begitu, Untung tetap mengapresiasi langkah pemerintah memperhatikan kebutuhan properti bagi milenial. Menurutnya, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Maka dalam rangka mendukung program sejuta rumah dengan beradaptasi kebutuhan milenial, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) menghadirkan inovasi produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang benar-benar didesain cukup fleksibel sesuai kebutuhan milenial yakni KPR Gaeess dari pertimbangan berbagai aspek. Beberapa kemudahan yang diberi antara lain kemudahan pengajual aplikasi awal KPR (KPA), terjangkaunya DP, serta terjangkaunya biaya provinsi dan administrasi. 

Adapun keunggulan utama dalam skema tersebut adalah adanya biaya proses KPR dalam plafon kredit dan nasabah yang tidak perlu mengendapkan dana di rekening. Sedangkan, suku bunga kredit yang diberikan hanya 8,25% selama dua tahun. Selain itu ada diskon serta biaya provisi dan administrasi sebesar 50%. Dimana biaya proses tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam plafon kredit.

Pengalaman inilah yang dirasakan Indah (26), ketika menggunakan fasilitas KPR Gaeess For Millenials. Dimana KPR tersebut merupakan kredit untuk pemilikan hunian bagi kaum milenial berusia 21-35 tahun. Untuk KPR bagi kalangan muda ini, Bank BTN memberikan berbagai gimmick menarik di antaranya bebas biaya admin, suku bunga single digit, diskon provisi 50%, dan jangka waktu kredit hingga 30 tahun.

Diceritakan Indah, mengajukan KPR Gaeess cukup membantu dirinya yang masuk kategori milenial yang kesulitan mendapatkan akses pembiayaan rumah. Dimana produk tersebut juga memberikan berbagai penawaran hingga cicilan murah yang terjangkau. Selain itu, menurut ibu satu anak ini, BTN juga mengerti apa yang dibutuhkan milienial akan layanan perbankan yang cepat, efisien dan mudah. “Kini lewat aplikasi BTN Properti Mobile versi android, mengajukan KPR bisa lewat ponsel dimanapun dan kapanpun tanpa harus ke kantor cabang,”ungkapnya.

Kini berkat fasilitas dan inovasi KPR Gaeess for Milenial, Indah yang berprofesi sebagai agen asuransi ini bisa mewujudkan rumah impiannya untuk masa depan bersama keluarga kecilnya di Komplek Perumahan Bumi Parahyangan Kencana Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.

Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury mengatakan, perseroan melihat potensi besar dari generasi milenial yang belum memiliki rumah di Indonesia.“Sebagai pemimpin pasar KPR di Tanah Air, kami akan terus berinovasi untuk menyediakan hunian yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Kali ini kami berinovasi dengan menyajikan aplikasi BTN Properti Mobile yang memberikan berbagai kemudahan berbasis teknologi bagi generasi milenial yang tech-savvy,”ujarnya. 

Pahala menjelaskan, ada berbagai fitur BTN Properti Mobile yang dapat dinikmati kaum milenial di Indonesia. Di antaranya, aplikasi tersebut memiliki fitur 4D Tour Services yang membuat penggunanya dapat melihat unit rumah tanpa harus ke lokasi. Fitur lain yang ditawarkan yakni tracking pengajuan kredit secara real time sehingga dapat mengetahui status permohonan kredit. Bank BTN juga menawarkan fasilitas booking/ fee payment melalui e-channel lewat aplikasi ini. Melalui aplikasi tersebut, pengguna juga dapat melihat kondisi fasilitas umum di sekitar unit rumah.

Calon debitur juga bisa mengajukan permohonan KPR secara online melalui aplikasi BTN Properti Mobile Apps ini dan juga melalui situs www.btnproperti.co.id. Adapun, dalam situs tersebut, calon debitur bisa memilih hunian dari 507.445 unit properti milik ± 1800 developer. Dalam kesempatan yang sama, Bank BTN juga melakukan Relaunching Program KPR Gaeesss For Millenials dengan tampilan baru yang lebih menarik dan dapat diakses lewat aplikasi BTN Properti Mobile. Bank BTN juga tidak mengikat para debitur dengan membebaskan mereka dari pengendapan dana.

Perseroan juga menawarkan fasilitas berupa memasukkan biaya proses akad kredit KPR ke plafon kredit. Selain itu, program ini pun dapat di-bundling dengan KPR Zero yang meliburkan pembayaran pokok selama 2 tahun. KPR Gaeesss For Millenials ini pun bisa dinikmati tidak hanya di ibu kota, tapi juga di seluruh Indonesia. Adapun, sejak resmi ditawarkan pada Oktober 2018 hingga November 2019, Bank BTN sukses mencatatkan penyaluran KPR Gaeesss senilai Rp9,3 triliun. Nilai tersebut setara penyaluran untuk 27.593 unit hunian bagi kalangan milenial. “Kami membidik dengan relaunching KPR Gaeesss For Millenials dan launching aplikasi BTN Properti Mobile dapat meningkatkan penyaluran KPR tersebut mencapai kurang lebih Rp11 triliun,” kata Pahala.

Untuk menggarap kaum milenial, Bank BTN juga memiliki berbagai produk dan layanan perbankan berbasis teknologi seperti mobile banking dan internet banking. Perseroan juga menjadi bagian dari LinkAja untuk mempermudah transaksi menggunakan uang elektronik di ponsel. Sementara itu, hingga akhir November 2019, secara total Bank BTN mencatatkan penyaluran KPR secara keseluruhan mencapai Rp190,15 triliun. Posisi tersebut tercatat naik 11,2% secara tahunan dari Rp171 triliun per November 2018.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…