Perangi Sampah Plastik - Yasunli Donasikan Ratusan Tumbler Untuk Anak Sekolah

Merayakan hari jadinya ke-40, PT. Yasunli Abadi Utama Plastik (Yasunli) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pembuatan plastik terbaik di lndonesia menggelar kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilty (CSR) dengan tema Color Up Your School. Melalui program CSR ini, Yasunli juga berharap dapat membantu putra putri bangsa dalam meningkatkan semangat belajar.

Jouw Erwin, Direktur Eksekutif PT. Yasunli Abadi Utama Plastik mengatakan, program tersebut merupakan lanjutan dari program CSR di tahun 2019 dimana perseroan telah mendonasikan 100 loker, 300 tumbler dan 50 box lipat senilai Rp46,5 Juta ke sekolah serta komunitas yang semua berlokasi di Jakarta. Untuk di tahun 2020 ini, Yasunli akan mendonasikan lagi produk-produk mereka dengan kuantitas dan total harga yang hampir sama dengan program mereka di tahun 2019 kepada beberapa sekolah di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang yang rencananya dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juli mendatang,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, program CSR ini sejalan dengan komitmen perseroan untuk selalu menghadirkan produk plastik yang ramah lingkungan guna mendukung kegiatan belajar dan mengajar anak disekolah dan bukan produk plastik yang sekali pakai. Apalagi perseroan menyadari, isu sampah plastik yang merusak lingkungan masih menjadi perhatian serius. Pasalnya, keberadaan sampah plastik tidak hanya merusak ekosistem yang ada di darat maupun laut, tetapi juga ancaman nyata bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup di dunia. Daya hancur plastik terhadap lingkungan sangat besar, sebab ia sangat sulit terurai. Dalam studi yang dilakukan oleh UN Environment Programme (UNEP) berjudul “Single-Use Plastics: A Roadmap for Sustainabil-ity” pada tahun 2018 mengungkapkan, bahwa sampah plastik berupa kantong dan styrofoam memerlukan ribuan tahun untuk bisa terurai.

Sedangkan penelitian Jenna R. Jambeck dari Georgia University pada 2010 menyebutkan, ada sekitar 275 juta ton sampah plastik yang tersebar di seluruh dunia, dengan sekitar 4,7 hingga 12,7 juta ton sampah berada di lautan. Ini artinya, setiap satu menit, sampah plastik yang dibuang ke laut setara dengan satu truk penuh. Di tahun 2010 pula Indonesia menjadi negara kedua penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan dunia, setelah China. Indonesia tercatat telah menghasilkan sampah plastik sebesar 3,22 ton, dengan sekitar 0,48-1,29 juta ton di antaranya mencemari lautan.

Menurut Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS), 65% konsumsi plastik nasional masih didominasi oleh plastik kemasan. Dari total permintaan plastik kemasan, sekitar 60% diserap oleh industri makanan dan minuman. Industri minuman, misalnya, menjadi salah satu sektor yang pertumbuhannya paling cepat di Indonesia. Industri minuman di Indonesia tumbuh 22,74% pada semester satu 2019.

Ketika industri terus bertumbuh, maka volume sampah plastik pun akan meningkat. Pada 2050 mendatang, diperkirakan akan ada 12 miliar ton sampah plastik di lingkungan. Bahkan, World Economic Forum memprediksi lebih dari 32% sampah plastik bakal tidak tertangani, hingga menjadi sampah yang berujung mengotori daratan dan lautan.

 

 

Ekspansi Bisnis


 

Kemudian pacu pertumbuhan bisnisnya, perseroan melakukan ekspansi dengan masuk pasar Home & Living Products, dengan meluncurkan “The Serenity Collection”. Produk lighting terbaru tersebut, rencananya akan diluncurkan pada Juli 2020 mendatang. Produk “The Serenity Collection” merupakan hasil kolaborasi Yasunli dengan Yasuhide Yokoi, desainer industri dari Jepang, yang nantinya akan diproduksi di Indonesia. “Rencananya, produk ini juga akan menyasar pasar ekspor,”kata Direktur Eksekutif PT Yasunli Abadi Utama Plastik, Jouw Erwin.

Sebelumnya, Yasunli telah sukses mentransformasikan plastik menjadi berbagai macam produk yang memberikan kemudahan bagi kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Antara lain, komponen plastik untuk kendaraan bermotor, helm, mesin cuci, printer, dan lainnya. Pada produk helm misalnya, komponen plastik produk helm untuk mitra pengemudi Grab dan Gojek berasal dari Yasunli.

Menurut Jouw, selama ini Yasunli telah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan berbagai perusahaan produsen multinasional dari berbagai industri, seperti otomotif, barang-barang elektronik rumah tangga, dan barang elektronik kantor, seperti Astra Honda Motor, Epson, Sharp, Gojek, Grab, dan lainnya.”Selama sepuluh tahun terakhir, Yasunli telah membukukan pertumbuhan mencapai 200%. Kontribusi terbesar adalah produk parts mesin cuci dimana 40% dikuasai oleh Yasunli. Dan, sampai saat ini, kontribusi terbesar masih pada segmen B2B (Business to Business) sebesar 95%,” ungkap Jouw

Saat ini, Yasunli telah memiliki 309 unit injection machine yang tersebar di 6 pabrik yang berada di daerah Bekasi dan Tangerang. Dengan dirilisnya “The Serenity Collection”, Yasunli menargetkan menjadi pionir dalam produksi lokal produk lighting di tengah pasar Indonesia yang sudah didominasi oleh banyak produk impor. “Harapan kami, dengan adanya produk lighting ini, kami dapat menemani konsumen dan juga terus tumbuh bersama mereka,”kata Jouw Erwin.

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…