Kembangkan Obat Bioktenologi - Kalbe Investasikan Dana Rp 1,2 Triliun

NERACA

Jakarta – Kembangkan produk guna mendongkrak target penjualan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bakal mengembangkan produk obat biokteknologi paten Efepoetin Alfa. Dimana untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan telah menggelontorkan Rp1 triliun dan akan mengguyur untuk tahap akhir senilai Rp200 miliar.

Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan, produk yang digunakan untuk terapi anemia ginjal kronis ini telah memasuki fase uji klinik 3 yang masih harus dilanjutkan untuk fase keempat. Dia memperkirakan produksinya dapat mulai dikomersialkan pada 2022. "Proyek ini akan berjalan sekitar 1,5 tahun. Jadi tidak keluar dalam satu tahun tetapi 1 tahun dan tahun kedua. Tergantung pada aktivitasnya. Sudah kami siapkan anggaran senilai Rp200 miliar,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sebagai gambaran, fase uji klinik yang harus dilalui dalam proses pengembangan obat paten adalah preklinik selanjutnya uji klinik fase 1 yang dilakukan pada manusia sehat untuk menentukan rentang dosis yang aman. Kemudian uji klinik fase 2 dilakukan pada penderita dengan jumlah terbatas untuk melihat efek farmakologi yang tampak pada fase 1 berguna atau tidak untuk pengobatan.

Uji klinik fase 3 dilakukan pada penderita untuk memastikan obat baru memiliki efektivitas dan aman untuk digunakan. Uji klinik fase 4 merupakan pengamatan terhadap obat yang telah dipasarkan. Menurut Vidjongtius, rencana riset dan pengembangan fasilitas memang menjadi komitmen investasi perseroan. Disampaikannya, anggaran tersebut telah disesuaikan dengan komposisi saham yang dimiliki masing-masing pihak. Kalbe menggandeng Genexine Inc asal Korea Selatan dengan kepemililan masing-masing sebesar 60% dan 40%. Keduanya lantas membentuk anak usaha bernama PT Kalbe Genexine Biologics.

Proses komersialisasi produk akan terjadi bertahap. Setelah mengantongi persetujuan dari domestik pada 2022 pihaknya akan melanjutkan dengan ekspor pada 2023. Sejauh ini KLBF memegang hak  untuk memasarkan meliputi seluruh Asia Tenggara, Timur Tengah,  Afrika, Australia, Taiwan termasuk Korea.

Vidjongtous mengharapkan kontribusi ekspor nantinya dapat mencapai  70% dari total penjualan. Sebagai informasi, emiten produsen farmasi ini mengincar pertumbuhan penjualan di kisaran 7%-9% pada tahun ini. Untuk merealisasikan target tersebut perseroan berencana akan mengeluarkan beberapa produk baru untuk mendorong kinerjanya. Rencana produk baru selalu ada setiap tahun, sekitar lima sampai sepuluh new items.

Kata Vidjongtius, untuk memuluskan kinerja perseroan di tahun ini, perseroan akan memperluas jaringan distribusi, dan memperkuat sumber daya manusia (SDM) dalam menunjang operasional perusahaan. Selain itu, perseroan juga akan memanfaatkan aplikasi online untuk mewujudkan marketing yang efektif. Perseroan menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp 1 triliun untuk tahun kerja 2020. “Capex tahun ini, disiapkan sekitar Rp 1 triliun untuk menyelesaikan beberapa pabrik yang sedang dibangun di Cikarang. Sumber dananya berasal dari kas internal,” ujar Vidjongtius.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…