Rencanakan Buyback Saham - Arwana Citramulia Siapkan Dana Rp 30 Miliar

NERACA

Jakarta –Dalam rangka menjaga stabilitas harga saham di pasar, PT Arwana Citramulia Tbk. berencana untuk melakukan pembelian kembali saham atau buy back dengan alokasi dana sebanyak-banyaknya Rp30 miliar. Dengan demikian, jumlah nominal saham yang akan dibeli perseroan akan tergantung pada harga di pasar bursa. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, pelaksanaan buy back akan diselesaikan dalam waktu enam bulan setelah tanggal RUPST, yang telah menyetujui rencana tersebut. Yaitu terhitung mulai 3 Maret 2020 hingga 1 September 2020," tulis manajemen Arwana Citramulia. ARNA memperkirakan tidak ada dampak penurunan pendapatan dan laba perseroan dari rencana pelaksanaan buy back. Adapun, rencana ini bertujuan untuk menjaga kewajaran harga saham perseroan.

Perseroan menjelaskan, dengan pembelian saham di bursa secara langsung, harga saham menjadi lebih stabil dan berdampak positif bagi para pemegang saham perseroan. Selain itu, harga yang stabil akan memberikan kepercayaan para pemegang saham. Diharapkan juga dengan kestabilan harga saham, akan mendorong menuju nilai yang wajar dan lebih baik, serta mencerminkan kinerja perseroan.

Pada penutupan perdagangan Jumat (24/1), harga saham ARNA melemah 1,38% ke level Rp428. Sepanjang tahun berjalan, kinerja saham emiten produsen keramik ini turun 1,83%. Namun, dalam 1 tahun terakhir, saham ARNA menguat 1,90%. Sebagai informasi, emiten produsen keramik ini menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini sekitar 10%.

Perseroan cukup puas dengan kinerja pada kuartal IV/2019 yang didukung pencapaian selama 9 bulan tahun lalu. Target penjualan sepanjang 2019 senilai Rp2,1 triliun dan laba bersih senilai Rp200 miliar bisa tercapai. Beberapa faktor positif yang dapat mendukung kinerja perseroan antara lain penambahan volume produksi dari ekspansi kapasitas di Plant Ogan Ilir yang rampung pada Juli 2019, permintaan keramik dari program Pemerintah Sejuta Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan rusunawa, proyek renovasi dan rumah baru swadaya, serta percepatan proyek-proyek infrastruktur pemerintah pada 2020.

Dari sisi laba bersih, perseroan menargetkan pertumbuhan sebesar 25% hingga 30% secara tahunan. Berdasarkan laporan kinerja per 30 September 2019, perseroan membukukan penjualan senilai Rp1,63 triliun atau naik 11,51% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,46 triliun. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp160,14 miliar atau naik 38,12% secara tahunan.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…