Kota Depok Terancam Masalah Ekonomi Akibat Krisis Air Bawah Tanah - Dampak Penggunaan Sumur Bor

Kota Depok Terancam Masalah Ekonomi Akibat Krisis Air Bawah Tanah

Dampak Penggunaan Sumur Bor

NERACA

Depok - Jika penggunaan air bawah tanah dengan menyedotnya melalui sumur bor dengan terus menerus, maka bukan mustahil warga Kota Depok terancam masalah ekonomi akibat kesulitan air bersih bahkan kekeringan sumber air bersih sebagai konsumsi bahan pangan pokok. Demikian dijelaskan Manajer Pemasaran PDAM Tirta Asasta Kota Depok‎ Imas Dyah‎ Pitaloka SE, MM kepada NERACA, baru-baru ini. 

Menurutnya, penggunaan air tanah di Depok masih terbilang cukup besar."Hampir setiap rumah warga dan bangunan tempat usaha di kawasan bisnis memiliki sumur bor," katanya meyakinkan.

Bahkan, lanjutnya, masalah yang membuat terjadi dampak akibat adanya sumur bor tersebut, kondisinya terjadi terutama di beberapa titik yang mempunyai cadangan potensial air tanah. Sehingga, semakin banyak dan terus meningkat adanya pengeboran sumur cukup marak dilakukan.

"Sayangnya tanpa disadari air tanah telah dieksploitasi secara terus menerus dan cenderung semakin banyak, sementara tidak dibarengi inflow atau dengan jumlah masuknya air ke dalam tanah," ujar Imas menjelaskan.

Berdasarkan data yang diperoleh NERACA dari Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disrumkim) Kota Depok, diperkirakan jumlah rumah warga dan bangunan lainnya di seluruh wilayah Kota Depok, saat ini ada sekitar 700 ribu dari sekitar 2,3 Juta jiwa. Data ini dperkirakan Disrumkim Kota Depok karena memang belum ada resmi yang pernah didata bahan oleh BPS Kota Depok sekalipun.

Imas dalam keterangannya menjelaskan tentang beberapa dampak lainnya, diantaranya beberapa masalah yang timbul akibat dari penggunaan air tanah yang terus menerus, terjadinya penurunan permukaan tanah, yang diakibatkan penggunaan air tanah berlebih atau terus menerus.

‎Dampak dari akibat lainnya, adalah terjadinya ‎pencemaran air tanah, pengambilan air tanah secara intensif juga beresiko pada pencemaran air tanah dalam yang bersumber dari air tanah dangkal‎ yang tercemar."Maka kualitas air tanah yang semula baik akan menurun dan bisa jadi tidak dapat dimanfaatkan dan tidak bisa dikonsumsi untuk berbagai kebutuhan bahan pangan. Hal ini tentu sangat menjadi tambahan beban ekonomi yang semakin menyulitkan beban biaya ekonomi," tutur Imas mengkhawatirkan ancaman tersebut.

‎‎Dampak lain menurutnya, kemiringan bangunan atau jalan. Dengan eksplorasi air tanah yang berlebihan atau terus menerus menyebabkan penurunan permukaan tanah. Bila penurunan tanah terjadi terus menerus maka beresiko terjadinya kemiringan bangunan, jalan ataupun jembatan yang amblas."Sehingga, menjadi hal yang cukup mengancam keselamatan," Imas kembali mengingatkan.

Dikemukakan pula, ‎bahwa intrusi air asin‎ merupakan peristiwa perembesan air laut ke daratan. Sehingga, membuat air tanah bercampur dengan air asin. Hal ini terjadi lantaran adanya ruangan kosong di daratan yang awalnya terdapat kandungan air tanah atau air tawar, menjadi air payau bahkan air asin yang akhirnya air tanah tidak bisa digunakan karena sudah berasa payau atau asin‎‎.

Dikatakan, dalam era globalisasi dan pasar bebas, setiap negara saat ini berupaya agar peran air tanah semakin penting, agar pemanfaatan air tanah harus didasarkan pada keseimbangan dan kelestarian air tanah itu sendiri.

"‎Kami memghimbau kepada warga Depok, mari kita lestarikan lingkungan dan selamatkan air tanah dengan beralih menggunakan air PDAM yang memiliki nilai ekonomis dan tidak membebani biaya ekonomi untuk jangka panjang masa depan Kota Depok yang maju dan sejahtera.‎ Stop pengunaan air tanah gunakan air PDAM," tuturnya.

Manager PDAM Tirta Asasta Kota Depok ini menambahkan, bahwa air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup yang harus dipenuhi, termasuk manusia. Dimana 70% tubuh manusia terdiri atas air. Bisa dibilang tanpa air, manusia dan makhkuk hidup lainnya tidak bisa bertahan hidup. Karenanya air terutama air bersih sangat dibutuhkan. Baik untuk dikonsumsi, MCK, hingga kebutuhan lainnya.

Kemudian, danau, sungai dan air tanah merupakan sumber air yang digunakan manusia. Air sungai sendiri sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia. Sayangnya tingkat pencemaran yang cukup meresahkan, terutama di area perkotaan membuat sumber air bersih menjadi langka.

"Bila sumber air danau dan sungai tercemar akibat aktivitas manusia, alhasil membuat satu sumber air saja yang tersisa dan sekiranya bisa digunakan karena masih terjamin kualitasnya, yaitu air tanah. Hal ini dikarenakan air tanah dalam prosesnya sudah melalui penyaringan alami." kata Imas Dyah Pitaloka kepada NERACA. Dasmir‎

 

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…