Pabrik Karawang Beroperasi - Softex Bidik Bisnis Tumbuh Double Digit

NERACA

Bandung –Mengulang kesuksesan pertumbuhan bisnis di tahun 2019 kemarin, perusahaan prdousen saniter PT Softex Indonesia mematok pertumbuhan bisnis tahun ini double digit dengan tetap mengandalkan produk popok bayi sebagai kontribusi utama dan kemudian popok dewasa hingga pembalut wanita.

Kata Chrisdianto Tedjawidjaja, Direktur PT Softex Indonesia, perseroan masih optimis dengan pertumbuhan bisnis saniter. Oleh karena itu, perseroan menargetkan pertumbuhan double digit dan untuk memenuhi target tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi hingga merilis produk baru,”Selain menambah kapasitas produski, tahun ini kita akan merilis produk baru,”ujarnya di Bandung, kemarin. 

Namun sayangnya, dirinya belum mau menyebutkan angka target pertumbuhan tahun ini dan kapasitas produki. Hanya saja, permintaan popok dalam negeri masih tinggi sehingga mendorong perseroan menambah kapasitas produksi di Karawang. Selain itu, lanjutnya, dalam dua tiga tahun kedepan, pokok dewasa akan menigkat kontribusi penjualan seiring dengan perluas penetrasi pasar di dalam negeri.

Disampaikannya, beroperasinya pabrik baru perseroan di Karawang akan meningkatkan produksi perseroan hingga akhir tahun ini mencapai 25 mesin. Asal tahu saja, kapasitas pabrik di Karawang sendiri memiliki kapasitas mesin terpasang sebanyak 40 mesin. Sebagai informasi, pabrik perseroan di Karawang, Jawa Barat ini ditargetkan akan beroperasi secara penuh pada kuartal ketiga tahun 2020. Pabrik terbaru PT Softex Indonesia tersebut dibangun di atas lahan seluas 12 hektare tepatnya di kawasan industri GT Tech Park Karawang.

Pabrik ini akan menerapkan teknologi terbaru dalam bentuk sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis atau automated storage and retrieval systems (ASRS). Penerapan sistem dan mesin berteknologi baru ini diharapkan dapat meningkatkan volume produksi dan meningkatkan efisiensi penyimpanan barang. Selain itu, produk Softex Indonesia kini tidak hanya menghasilkan berbagai produk yang sekali dipakai dan dibuang begitu saja. Produk bekas pakai juga masih dapat dimanfaatkan. Produk popok bayi bekas misalnya, tidak dibuang begitu saja menjadi sampah tidak berguna.

Dirinya menambahkan kabar Softex bakal IPO, Chrisdianto pelit berkomentar. Yang pasti perseroan saat ini sedang foksu mempertimbangkan pasar dan tidak mau terburu-buru soal target listing di Bursa Efek Indonesia. “Kita hadir di bursa kemarin itu hanya ingin mencari tahu cara mendapatkan pendanaan di pasar modal,”kilahnya.

Kemudian komitmen peseroan dalam meningkatkan kepedulian sosial perusahaan pada lingkunga, Softex Indonesia berkomitmen menmendaur ulang popok bekas paka imenjadi sesuatu yang fungsi onal dan bernilai. Popokbayi bekas akan diolah menjadi pokbrick(batubata dari bahan popok bekas) dan minyak bakar sebagai substitusi minyak tanah. Dengan menggunakan mesin hidroterma yang ramah lingkungan atau tanpa metode pembakaran,popok bekas tersebut di proses menjadi fiber dan plastik terlebih dahulu. Kemudian,fiber diolah menjadi pokbrick. Sedangkan plastik diolah lagi di mesin pyrolysis menjadi minyak bakar.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…