Demi Efisiensi, Maha Properti Pangkas Jumlah Direksi

NERACA

Jakarta – Dalam rangka meningkatkan efisiensi guna menunjang pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) memangkas jumlah direksi perseroan dari empat menjadi tiga. Kebijakan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, kemarin.

Susunan anggota direksi yang baru hasil RUPSLB adalah sebagai berikut, Direktur Utama: Raymond, Direktur: Suwandy dan Direktur: Harry Sasongko. Sementara sebelum RUPSLB berlangsung, MPRO memiliki empat direksi dengan Hendra Hadiwijaya sebagai Direktur. Namun dengan berakhirnya rapat, pemegang saham menyetujui susunan menjadi lebih ramping dengan tiga direksi saja. Sementara jajaran Dewan Komisaris masih sama dengan Komisaris Utama Grace Dewi Riady, Komisaris Independen Da'i Bachtiar dan Komisaris William Tandiono.

Emiten properti itu memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp19,89 triliun. Tahun ini, perseroan akan membangun proyek mix-used di kawasan Jakarta Barat. Direktur Maha Properti Indonesia, Suwandy pernah bilang, perseroan telah mengamankan lahan seluas 5,2 hektare di kawasan Jakarta Barat yang dekat Sungai Cisadane. Rencananya, perseroan membangun enam tower apartemen dengan konsep mix-used di kawasan tersebut.”Saat ini kami sedang dalam tahap perizinan. Rencananya paling lambat akhir tahun, tahap pertama akan kami lakukan,”ujarnya.

Suwandy menambahkan, proyek properti anyar itu akan berada di kawasan sekitar aliran Sungai Cisadane. Perseroan, lanjutnya, telah membangun jembatan untuk penghubung alat konstruksi ke lokasi proyek. Suwandy mengungkapkan proyek anyar itu akan menghabiskan jangka waktu 5 tahun ke depan. Namun, dia menolak memerinci alokasi dana yang akan dihabiskan untuk merampungkan pembangunan proyek tersebut.

Selain di Ciledug, MPRO juga memiliki proyek di Makassar seluas 7 hektare. Rencananya, perseroan akan membangun kawasan mix-used di atas lahan tersebut. “Kalau nantinya ada lahan potensial dengan harga menarik kami tidak menutup kemungkinan untuk mengakusisinya,” imbuhnya.

Pada kuartal III/2019, MPRO membukukan pendapatan sebesar Rp89,56 miliar atau naik 198,83% dari realisasi tahun lalu Rp29,97 miliar. Dari situ, MPRO memperkecil rugi bersih dari posisi Rp30,85 miliar pada tahun lalu menjadi Rp18 miliar pada tahun 2019. Suwandy mengatakan menyusutnya rugi bersih tidak lain berkat melambungnya pendapatan perseroan.

Adapun, penyumbang paling besar adalah proyek apartemen di Solo, Jawa Tengah yang telah terjual 60% dari 444 unit yang tersedia.“Target kami sebenarnya Rp70 miliar pada tahun 2019 tapi per September kemarin realisasinya sudah Rp89,56 miliar. Kami optimistis tahun 2019 akan lebih baik daripada tahun lalu,” ungkapnya.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…