Bangun Empat Pabrik Baru di 2020 - TBLA Anggarkan Capex Rp 268,76 Miliar

NERACA

Jakarta - Menyambut langkah pemerintah yang akan memberlakukan kebijakan penggunaan solar bercampur biodiesel 30% (B30) mulai tahun depan, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) akan menambah kapasitas pabrik biodieselnya. Maka untuk mendanai hal tersebut dan juga ekspansi bisnisnya, perseroan mengalokasikan belanja modal tahun depan sebesar 26 juta dolar Singapura atau Rp268,76 miliar.

Sekretaris Perusahaan Tunas Baru Lampung, Hardy mengatakan, pada tahun depan perseroan akan membangun empat pabrik anyar dan satu penanaman kebun. Disebutkan, perseroan akan membangun satu pabrik refined glycerine berkapasitas 120 ton per hari. Pabrik kedua dikhusukan untuk re-esterification PFAD dengan kapasitas 100 ton per hari. Rencananya kedua pabrik ini ditargetkan akan selesai pada Mei 2020.”Untuk kedua pabrik ini kami mengalokasikan dana sekitar 6 juta dolar Singapura [setara dengan Rp62,02 miliar]. Saat ini keduanya masih dalam tahap pembangunan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Hardy menambahkan perseroan akan menambah kapasitas produksi biodiesel. Pasalnya, dalam beberapa tahun ke depan kebutuhan biodiesel akan semakin meningkat sesuai mandatory pemerintah. Oleh sebab itu, TBLA membangun pabrik biodiesel berkapasitas 1.500 ton per hari di Lampung. Dengan demikian total kapasitas produksi biodiesel menjadi 2.500 ton per hari pada 2020. Selain itu perseroan akan membangun pabrik refinery berkapasitas 2.500 ton per hari di lokasi yang sama.

Setidaknya pada 2021, TBLA dapat memproduksi 750.000 ton dengan kapasitas 2.500 ton per hari. “Rencananya, kedua pabrik itu akan selesai pada awal kuartal IV/2020. Sementara besaran dana yang kami keluarkan mencapai 20 juta dolar Singapura [setara dengan Rp206,74 miliar],” katanya.

Sebagai informasi, rencana ekspansi pabrik dilakukan dengan menambah satu lini baru di pabrik yang berlokasi di Lampung. Pembangunan ini diperkirakan akan selesai pada akhir 2020. Saat ini TBLA juga memiliki pabrik di Palembang, Sumatra Selatan dan Surabaya, Jawa Timur. Nantinya, lewat pembangunan ini, TBLA berencana menambah kapasitas pengolahan biodiesel sebanyak 1.500 ton per hari.  Sebelumnya, kapasitas total pabrik biodiesel TBLA hanya 1.000 ton per hari. Sehingga kapasitas produksi biodiesel perseroan akan menjadi 2.500 ton per hari.

Jika dilihat secara tahunan, produksi biodiesel TBLA akan bertambah dari 300.000 ton menjadi 750.000 ton. Di samping itu, menurut Wakil Direktur Utama PT Tunas Baru Lampung Tbk, Sudarmono Tasmin, program B30 pemerintah juga berpengaruh ke permintaan biodiesel dalam negeri.

Dia mengatakan, TBLA mendapat kenaikan permintaan dari Pertamina. Selain itu, PT AKR dan Shell juga sudah mulai mengajukan permintaan biodiesel ke perusahaannya. Sementara itu, dari pasar luar negeri, TBLA juga memperoleh tambahan permintaan, terutama dari China. “Akan tetapi karena kapasitas kami sudah hampir penuh, kami hanya jual ke Pertamina dan China,” ucap dia. 

Padahal, Korea, Thailand, dan Taiwan  merupakan pasar ekspor potensial bagi TBLA. Tercatat per Juni 2019, TBLA bukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,12 triliun atau naik 3% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4 triliun. 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…