Kemenperin Komit Mendorong Sektor IKM

NERACA

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong perkembangan peranan perempuan dalam bidang usaha, termasuk industri kecil menengah (IKM). Sebab, dari jutaan IKM di Indonesia, hampir seluruhnya memiliki campur tangan atau dikelola langsung oleh perempuan.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan saat ini ada sekitar 4,4 juta pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM). Dari jumlah tersebut, hampir 50 persen bergerak dibidang makanan dan minuman.

"Pengelolanya hampir 90 persen perempuan. IKM paling banyak memang perempuan. Kita juga mengajarkan IKM online, berdagang secara online," ujar Gati.

Gati menambahkan, banyaknya perempuan yang berusaha di IKM, mau tidak mau perempuan Indonesia memegang peranan penting di perekonomian.

"Srikandi Indonesia harus bergabung bersama-sama membangun bangsa. Selain dengan EO Womenpreneur kita sinergi dengan organisasi lainnya. Kita kemarin kordinasi dengan IPEMI, Iwapi dan Kowani. Jadi memang perempuan ini ada yang tampil, ada juga yang dibelakang panggung," beber Gati.

Pemerintah kata dia, sebenarnya tidak membedakan secara fisik. Namun memang di lapangan paling banyak perempuan. "Ada 7 ribu sentra yang kami lakukan pembinaan. Kita kerja sama dengan pemda. Kita juga lakukan pelatihan-pelatihan di Kemenperin," jelas Gati.

Dia menambahkan, pihaknya pada tahun ini menargetkan 20 ribu wirausaha baru. Target itu sudah tercapai lebih dari 100 persen. "Sekarang 20.800 wirausaha baru, lebih banyak dari target. Wirausaha itu paling banyak perempuan," jelas Gati.

Oleh karena itu, Dirjen IKMA mengapresiasi Enterpreneur Organization yang memberikan penghargaan Enterpreneurs Organization Womanpreneur Award (EOWA 2020) kepada para wirausaha perempuan atas prestasinya selama ini. 

 

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui bahwa Ajang tersebut diharapkan dapat menginspirasi perempuan Indonesia lainnya untuk terus berprestasi, terutama dalam hal berwiraswasta, dan pembangunan Indonesia. 

"Penghargaan kali ini difokuskan pada kawasan Timur Indonesia, yang juga mencerminkan dukungan dan komitmen pemerintah dalam membangun dan memberikan kesempatan kepada wilayah tersebut," kata President of Entrepreneurs’ Organization Indonesia East Caroline Gondokusumo.

EO Womenpreneurs Award (EOWA) ini juga merupakan bentuk dukungan lembaga tersebut terhadap pemberdayaan wanita dalam kesetaraan gender (gender equality) sesuai dalam Sustainable Development Goals ke-5 yang merupakan program dari United Nations. 

Pemenang dapat membuka peluang belajar bersama dan membangun jejaring lokal dan lnternasional. Dengan mengikuti program ini pula, peserta bisa mendapatkan banyak manfaat pelatihan, sharing ilmu pengembangan dan mentoring bisnis dari para pakarnya (Subject Matter Expert), berbagi pengalaman dari para pelaku bisnis ternama, dan kesempatan membuka jaringan global.

"Tujuannya tak lain agar para wanita pengusaha mendapat perspektif yang dibutuhkan untuk membawa perusahaannya lebih berkembang lagi," papar Caroline.

Wakil Ketua Bidang Industri Kreatif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kevin Wu mengatakan, perkembangan informasi dan teknologi di wilayah timur saat ini telah mendukung perkembangan bisnis.  Sejalan dengan perkembangan teknologi, dia juga melihat ada tren pergeseran bisnis dari barat ke arah timur Indonesia.

"Ini menjadi momen terbaik, sebenarnya di Indonesia timur ini pertumbuhannya sudah sangat baik," kata Kevin.

Event tersebut diharapkan bisa menjadi katalisator untuk mendorong gerakan perkembangan pengusaha perempuan. "Sangat positif, saya percaya ini akan menggerakan mereka. Upaya ini harus didukung sepenuhnya," ucap Kevin. 

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga mengakui bahwa Indonesia dan Korea Selatan berpeluang untuk menjalin kerja sama dalam upaya pengembangan industri kreatif. Langkah sinergi ini menjadi sebuah lompatan besar guna memacu pertumbuhan ekonomi kedua negara.

“Kementerian Perindustrian bertekad untuk semakin meningkatkan jumlah wirausaha,terutama di sektor industri kreatif. Upaya inimerebut peluang adanya momentum bonus demografi dan membawa efek ganda bagi kontribusi positif terhadap perekonomian nasional,” pungkas Agus

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…