Memberdayakan Ekonomi dan Prilaku Ramah Lingkungan - Potensi Wisata Karst Padalarang

Berakhir pekan di kota Bandung, mungkin sudah jenuh dan ditambah lagi dengan kemacetan yang ada. Namun bila melipir ke Bandung Barat, banyak objek wisata yang bisa dikunjungi dengan berbagai wahana hiburan yang beredukasi. Salah satunya adalah wisata ke taman batu atau stone garden di desa Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Namun, karena berdekatan dengan kota Padalarang, masyarakat lebih sering menyebut lokasi geologi tertua di Pulau Jawa itu sebagai Kawasan Karst Padalarang.

Dari jalan raya yang menghubungkan Bandung-Cianjur-Jakarta itu tampak tebing-tebing kapur terukir indah di perbukitan yang hijau oleh pepohonan. Namun, sebagian tebing itu tergerus oleh alat-alat berat yang mengikisnya untuk keperluan industri. Mencari jalan masuk Pasir Pawon tidak terlalu sulit karena cukup memanfaatkan navigasi dari aplikasi Waze di gawai. Namun untuk menuju bukit Pasir Pawon, tempat taman batu berada harus melewati beberapa pabrik batu kapur. Lalu-lalang truk dan kendaraan alat berat lainnya tampak di sepanjang jalan sempit menuju Pasir Pawon.

Menhir kapur Hamparan lahan luas di sela timbunan pecahan batu kapur menjadi lahan parkir yang disediakan warga bagi pengunjung taman batu. Ini adalah akses paling mudah menuju taman batu. Adapun akses lain menuju ”perkebunan” batu itu bisa dilalui dari gua Pawon yang berada di sisi lain bukit Pasir Pawon. Hanya saja, jalur dari Gua Pawon menuju Taman Batu cukup terjal dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki selama 40 menit.

Namun, hati-hati jika berkunjung ke tempat ini saat musim hujan. Batu-batu kapur bercampur tanah itu bisa menjadi licin saat terkena air. Untuk berjalan kaki ke lokasi Taman Batu yang berada di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut ini hanya dibutuhkan waktu 10-15 menit. Wandi (25) salah satu pengunjung asal Tangerang ini menuturkan, mengunjungi wisata alam taman batu ini perjalanan yang dilalui cukup menantang. Namun hal itu akan terbayar ketika sudah berada di puncak taman batu.”Jalan terjal yang dilalui akan terbayar dengan taman indah yang terbentuk dari begitu banyak tonjolan batu,”ujarnya.

Dirinya bercerita, wisata alam ini masih layak untuk keluarga. Pasalnya, selain melihat alam terbuka dengan hamparan lembah yang hijau dan areal persawahan yang menjadi pemandangan indah, para pengunjung juga bisa menikmati wisata panjat tebing dan outbond yang disediakan warga setempat. Bila tidak mau kegiatan wisata ekstrim, pengunjung juga bisa menikmati kampung wisata ecovillage.

Santi (30), wisatawan asal Kebayoran Jakarta ini sengaja membawa rombongan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk melihat wisata ecovillage dari dekat di tengah pertambangan batu kapur.”Wisata ecovillage menjadi pilihan dari ibu-ibu PKK Kebayoran untuk meningkatkan budidaya menanam mulai dari lingkungan rumah dulu,”tuturnya.

Pada wisata Ecovillage Cidadap, warga kampung khususnya kaum ibu nampak sudah siap menerima kunjungan wisatawan. Kampung ini nampak berbeda dengan kampung sekitarnya. Warna-warni cat di dinding rumah atau coran batu pada dinding penahan tanah sengkedan, membuat kampung ini terlihat berseri. Di setiap halaman rumahnya terdapat tanaman hijau dalam pot yang membuat suasana kampung yang sebenarnya memiliki hawa panas ini nampak asri.

Kebiasan warga menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dengan menyulap pekarangan sebagai lahan produktif dengan konsep ecovillage menjadi daya tarik tersendiri. Padahal, dulu di kampung ini banyak aktivitas penambangan batu kapur yang telah berlangsung lama. Hal itu tak lepas dari Cidadap yang merupakan bagian dari kawasan Karst Citatah.

Kata Asep, salah satu warga sekitar, pengunjung wisata ecovillage Cidadap bisa menuju ke pusat kegiatan hidro­ponik dan ikut memetik berbagai sayuran yang ditanam untuk kemudian dimasak dan makan “ngaliwet” bersama warga kampung. “Atau pengunjung bisa juga melihat kerajinan cowet atau ulekan dari batu sekaligus sebagai oleh-oleh. Apalagi, Padalarang memang dikenal sebagai penghasil cowet,”ujarnya.

Ya, aktifnya warga mengelola tempat wisata tersebut tidak bisa lepas dari kesadaran warga akan pentingnya menjaga kelestarian alam dengan memanfaatkan potensi wisata yang ada tanpa lagi harus merusak lingkungan dengan kegiatan penambangan batu kapur. Adalah Deden Syarif Hidayat, penggerak komunitas Forum Peduli Karst Citatah (FP2KC), yang memberanikan diri untuk membenahi lingkungan sekitarnya dengan mengembangkan kampung berbasis konservasi yang dapat memberikan peluang mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitarnya.

Kang Deden, begitu dia biasa disapa, menggerakkan anak muda di sekitarnya untuk memulihkan lingkungan dan membuka peluang mata pencaharian baru. Yakni dengan membangun kesadaran masyarakat, mengembangkan potensi daerah, seperti pemanfaatan sumber daya alam lokal tanpa merusak lingkungan. Konsep ecovillage di Cidadap mulai dikembangkan sejak tahun 2016, bekerja sama dengan Astra Group lewat program Kampung Berseri Astra (KBA).”Sosialisasi (ke masyarakat) dari 2016, sampai sekarang. Alhamdulillah ada perubahan," kata Deden.

Berbagai kegiatan pelestarian lingkungan, seperti pembibitan tanaman, pembuatan kompos, biogas, pengelolaan tanaman hidroponik, bank sampah, dan UMKM galeri bisa ditemukan di Kampung Berseri Astra Cidadap. Dirinya bercerita membangun kesadaran masyarakat, mengembangkan potensi daerah seperti pemanfaatan sumber daya alam lokal, tanpa merusak lingkungan tidaklah mudah, apalagi kegiatan menambah menjadi mata pencarian pokok warga. “Bahkan ada pertanyaan menggelitik dari masyarakat. Jika tidak menambang, kemudian makan apa,” ucapnya menirukan pertanyaan warga.

 

 

Mencemari Lingkungan

 

 

Dia mengatakan, tidak mengharamkan penambangan. "Namun jangan sporadis, sehingga dapat terjaganya keseimbangan alam. Apa yang saya lakukan pun banyak ditentang. Bahkan saya mendapat ancaman,”jelasnya. Terlebih Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Apung Hadiat Purwoko mengatakan, dengan adanya penambangan tersebut memang mencemari lingkungan, namun disisi lain ada juga keuntungan materi yang didapatkan oleh warga setempat.

Sebetulnya, kata Apung, DLH KBB menginginkan agar aktivitas penambangan tersebut ditutup karena memang ada dampak lingkungannya, terutama saat pihak perusahaan melakukan pengolahan batu yang menyebabkan adanya debu. Atas hal tersebut pihaknya menginginkan, ketika aktivitas penambangan tersebut selesai harus ada reklamasi seperti dijadikan lahan pertanian, hutan terbuka ataupun dijadikan lahan untuk pusat perbelanjaan.

Sementara Kepala Desa Gunung Masigit, Tarkopa mengatakan, dengan adanya penambangan membuat lingkungan tercemar oleh debu, hanya saja warga setempat juga mendapatkan kompensasi dari pihak perusahaan. Menyadari besarnya potensi kerusakan alam dari kegiatan tambang tersebut, Deden terus melakukan berbagai pendekatan untuk mengajak warga peduli terhadap lingkungan. Kini berkat kesabaran, keuletan dan pantang menyerah berhasil membuka pola pikir warga dengan memanfaatkan potensi alam sekitar sebagai objek wisata yang hasilnya bisa meningkatkan nilai ekonomi.

Kesuksesan Deden membangun desa wisata dengan konsep ecovillage di Cidadap tidak lepas dari binaan PT Astra International Tbk yang mulai mengembangkan desa Cidadap sebagai Kampung Berseri Astra (KBA) lewat program tanggung jawab sosial perusahaan sejak tahun 2016. Selain kampung Cidadap, Astra juga turut serta dalam pengembangan stone garden geopark.

Kata Head of Corporate Communications Astra International, Boy Kelana Soebroto, di dekat kampung berseri Cidadap, ada juga area konservasi yang Astra lakukan, yaitu Stone Garden Geopark. “Dan sejak tahun 2016 Astra sudah berkontribusi untuk mengembangkan daerah sini bekerja sama dengan masyarakat lingkungan setempat. Dan hari ini kita sama sama menanam 600 bibit pohon trembesi. Mudah-mudahan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,"ungkapnya.

Menurut Chief Corporate Affairs Astra, Pongki Pamungkas, kehadiran Astra di KBA Cidadap merupakan wujud berkontribusi nyata perseroan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Apalag, melalui berbagai kegiatan di bidang lingkungan, Astra telah menanam lebih dari 5 juta pohon di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa. Kegiatan di bidang lingkungan di Kampung Berseri Astra Cidadap meliputi pengelolaan sampah organik (komposter cair, padat dan gas) dan nonorganik (bank sampah, kerajinan tangan berbahan limbah maupun sampah), budi daya tanaman secara terpadu (hidroponik, pembibitan, aquaponik, tanaman obat keluarga dan tanaman buah dalam pot), gerakan penghijauan, serta ketahanan pangan di Pekarangan Rumah (rumah hijau) dan berwarna (penanaman pohon, tanaman dan sayuran, Pranaraksa Astra). 

Di bidang pendidikan, Kampung Berseri Astra Cidadap membina posyandu, pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar mengenai lingkungan, kesehatan dan seni budaya. Di bidang kesehatan, Kampung Berseri Astra Cidadap juga membantu penyediaan air bersih untuk penghijauan dan keperluan rumah tangga, terutama saat kemarau (sumur bor) 

Serta di bidang kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat di bidang usaha rumahan ramah lingkungan dan inovatif. Disampaikan Pongki, edukasi di Kampung Berseri Astra Cidadap bertujuan menjadi contoh sekaligus pembinaan yang terus-menerus bagi masyarakat, sehingga masyarakat memiliki pola pikir dan sikap ramah lingkungan, serta mampu memaksimalkan potensi daerahnya menjadi bernilai ekonomis dan pendidikan yang berkelanjutan. Tujuannya untuk dapat melebar ke kampung lain dan dapat dikunjungi sebagai wahana pembelajaran oleh pihak lain yang berkepentingan.

Kini mengintegrasikan wisata ekstrem Stone Garden Ecopark dengan kampung wisata ecovillage setidaknya sudah bisa memberikan harapan warga setempat untuk meninggalkan penam­bangan karst. Sekaligus mengembangkan potensi yang lama tersembunyi, yakni wisata karst Padalarang.

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…