Kasus Selunduplkan Harley - Meneg BUMN Ancam Copot Direksi Garuda

NERACA

Jakarta  - Bersih-bersih BUMN sakit dan rugi menjadi fokus utama Menteri BUMN Erick Thohir. Namun ironisnya, belum lagi agenda tersebut terlaksana diterpa isu soal penyelundupan barang sparepart motor Harlye Davidson dan sepeda Brompton yang diduga dilakukan salah satu direksi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Merespon hal tersebut, Erick Thohir menegaskan bahwa dirinya membuka pintu keluar lebar-lebar jika direksi Garuda Indonesia terlibat penyelundupan spareparts motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Bahkan dirinya tidak ragu untuk mencopot direksi bila benar-benar positif terlibat dalam pelanggaran tersebut. “Kalau benar melakukan pelanggaran penyelundupan, ya dicopot. Lebih baik lagi sebelum ketahuan mengundurkan diri,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Diketahui sebelumnya, pesawat A330-900 Garuda Indonesia dengan rute tujuan Toulouse-Soekarno Hatta kedapatan membawa komponen Harley Davidson dan dua sepeda merk Brompton, serta barang mewah lainnya. Pihak Garuda Indonesia melalui VP Corporate Secretary, M Ikhsan Rosan mengatakan bahwa yang terjadi adalah adanya karyawan yang membawa beberapa sparepart dalam penerbangan tersebut.

Dia melanjutkan, seluruh barang yang dibawa di dalam pesawat juga sudah dilaporkan kepada petugas kepabeanan (self declared), termasuk bawaan (bagasi) karyawan yang on-board dalam penerbangan tersebut."Spare part - spare part tersebut dalam ketibaannya di GMF dilaporkan kepada petugas bea cukai untuk diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Karyawan Garuda Indonesia tersebut akan tunduk dan mematuhi segala aturan yang berlaku atas putusan dari kepabeanan misalnya harus membayar bea masuk atau prosedur prosesur lain yang akan dikenakan. Spare part tersebut akan dipergunakan oleh karyawan tersebut dan bukan untuk diperjual belikan," jelas Ikhsan.

Oleh karena itu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyangkal dugaan penyelundupan komponen motor Harley Davidson bekas yang diangkut dalam penerbangan perdana pesawat seri A330-900 pada 17 November 2019 lalu. Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penyelundupan memang sering terjadi dengan berbagai modus, meski pengawasan terus dilakukan oleh pihaknya dalam hal ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).”Kita memahami modus-modus selundupan itu terjadi dengan berbagai cara," ujarnya.

Menurutnya, modus penyelundupan tidak hanya terjadi sekali ini. Sebab ini sama saja dengan modus jasa titip (jastip) yang terjadi beberapa waktu lalu. Dengan kondisi ini maka ia menekankan, akan memperkuat pengawasan. Salah satunya dengan bekerja sama bersama negara tetangga Singapura. Namun, dirinya menekankan, seberapa ketat pun aturan dan usaha yang dilakukan, tindakan penyelundupan akan selalu ada. Nantinya, akan muncul banyak cara baru yang memang dilakukan para pelaku penyelundupan dan bahkan lebih canggih.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…