Pasca Pemilu Presiden - Sandiaga Belum Tambah Saham di Saratoga

NERACA

Jakarta – Selama masa kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden kemarin, Sandiaga Salahuddin Uno yang ikut berkompetisi telah banyak menguras biaya politik dengan menjual kepemilikan sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) untuk modal politiknya. Kini pasca pemilihan presiden (Pilpres), Sandiaga mengaku belum berencana untuk kembali menambah jumlah saham di SRTG sebab masih mengevaluasi nilai saham perusahaan tersebut,”Belum ada rencana sih. Kita lihat nilainya,” katanya di Jakarta, kemarin.

Sandi pun mengatakan, sudah enam bulan tidak terlibat dalam pembicaraan bisnis dengan PT Saratoga Tbk. Namun dirinya diminta oleh anak usaha Saratoga untuk membantu mempromosikan produk baru dan membenahi media sosial.”Ada potensi saling membantu tapi sudah enggak bicara tatanan strategis lagi. Banyak diminta sama anak usahanya untuk bantu promo produk baru, sosial medianya dibenahi,”ujarnya.

Di sisi lain, dia menuturkan pada 2020 akan ada rencana untuk kembali melakukan pembicaraan terkait bisnis dengan PT Saratoga.”Mungkin awal tahun depan kami akan sama-sama memetakan langkah saya ke mana dan Saratoga ke mana,” jelasnya.

Sandi pun menegaskan, saat ini PT Saratoga sedang dalam posisi yang sangat baik sebab investasi yang ditanam ke beberapa perusahaan menunjukkan hasil yang bagus.”Kalau proyeknya bagus kita bicarakan sama manajemen dan pemegang saham yang lain,” tandasnya.

Sebagai informasi, Sandiaga Salahuddin Uno merupakan salah satu pendiri dari Grup Saratoga yang hingga kini tercatat masih memiliki 21,51 persen saham Saratoga setelah sebelumnya sempat dijual ke publik. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk merupakan perusahaan investasi yang menanamkan modal ke sejumlah perusahaan, termasuk yang perusahaan tercatat di BEI, diantaranya PT Provident Agro Tbk (PALM), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk di kuartal tiga 2019 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 7 triliun. Capaian ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang tercatat membukukan rugi bersih sebesar Rp 964,4 miliar. Perseroan mengungkapkan, laba bersih tersebut didorong oleh keuntungan bersih atas investasi pada efek ekuitas senilai Rp 5,85 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, Saratoga mencatatkan kerugian atas investasi sebesar Rp 1,15 triliun.

Beberapa portofolio investasi Saratoga pun turut menopang perolehan laba. Investasi di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, misalnya, yang hingga triwulan III 2019 berhasil menghasilkan keuntungan sebesar Rp 3,88 triliun, atau membaik dibandingkan tahun lalu yang merugi Rp 1,2 triliun. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…