Bisnis Otomotif Melempem - Laba Bersih Bintraco Dharma Ikut Tertekan

NERACA

Jakarta – Lesunya industri otomotif dalam negeri berimbas pada pencapaian kinerja keuangan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS). Emiten yang bergerak pada penjualan otomotif ini melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi sebesar Rp117 miliar pada sembilan bulan pertama atau lebih rendah dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp202 miliar.

Kata Direktur Utama Bintraco, Sebastianus Harno Budi, tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan, pelambatan terjadi di lini pembiayaan dan penjualan mobil baru sejalan dengan kondisi industri secara umum. Namun demikian, lanjutnya, di tahun ini perseroan masih mampu mencatatkan pertumbuhan yang baik di lini usaha distribusi suku cadang dan rental kendaraan hingga berkontribusi positif terhadap pendapatan segmen otomotif Bintraco. “Ke depan, kami tetap optimis dengan prospek otomotif di Indonesia dengan berbagai inisiatif yang akan kami kembangkan menyesuaikan kondisi pasar,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Berangkat dari optimisme tersebut, perseroan menargetkan penjualan di tahun depan tumbuh double digit dengan bottom line di 10%-20% dibandingkan tahun 2019. Vice President Ditector CARS, Benny Redjo Setyono menjelaskan, kalau tekanan ekonomi berlanjut, pertumbuhan perusahaan akan stagnan di pertumbuhan sekarang, di bawah 15%. "Namun, pertumbuhan double digit yang bakal dibidik CARS ditopang kebijakan fiskal dan moneter yang kemungkinan bakal membaik," jelasnya.

Seperti tren penurunan suku bunga acuan akan mulai terasa dampaknya, kemudian politik juga sudah mulai stabil.  Benny menjelaskan stabilitas currency daerah teritori, anggaran pemerintah serta kebijakan moneter tentunya akan berdampak pada kinerja perusahaan. Alokasi anggaran juga harus dilihat apakah produktif atau tidak. 

Tahun depan, perseroan juga memproyeksikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 150 miliar, naik 100% dibandingkan tahun ini Rp 75 miliar. Capex tersebut akan bersumber dari kas internal dan pinjaman. Perseroan menyebutkan, capex tahun depan akan digunakan untuk ekspansi, yakni untuk pembangunan bengkel baru bernama CarFix, dealer roda empat, dan pengembangan aplikasi digital bernama Carworld.

Perseroan juga menargetkan pembangunan hingga 40 bengkel baru yang akan  tersebar di beberapa daerah, seperti Jakarta dan Jawa Timur.”Langkah tersebut diambil, karena kami proyeksikan tahun depan penjualan kami akan stabil, karena bisnis dalam bidang otomotif mengikuti perkembangan ekonomi. Walaupun sempat tertekan dan naik-turun, kami tidak khawatir karena pasar mobil Indonesia akan terus bertumbuh dan secara tren naik," kata Benny.

Aplikasi Carworld adalah hasil ciptaan PT Carsworld Digital Indonesia yang bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan otomotif dalam satu ekosistem yang terintegrasi dari penjualan mobil baru, mobil bekas, dan bengkel mobil bekas serta pembiayaan otomotif. Benny menambahkan, dengan adanya aplikasi tersebut, perseroan berharap dapat kontribusi besar terhadap perseroan karena terintegrasi langsung dengan pelanggan.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…