Biaya Eksplorasi INCO Capai US$ 880,64 Ribu

NERACA

Jakarta- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) merealisasikan dana eksplorasi per September 2019 sebesar US$ 880,64 ribu. Kegiatan perseroan tersebut masih difokuskan pada kontrak karya. Kedepan perseroan akan melakukan kegiatan eksplorasi di Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Blok Bahodopi Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, serta Blok Pomala Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, eksplorasi dilakukan oleh Vale Indonesia bersama dengan pihak ketiga yakni kontraktor pengeboran. Dimana hasil pengujian masih dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda ordinary krigging di Sorowako. Sebelumnya, Vale sempat mengucurkan dana sebesar US$761 ribu untuk melakukan kegiatan eksplorasi pada bulan Agustus 2019, dengan lokasi yang masih berada di kotrak karya.

Perseroan di semester pertama tahun ini, mencatatkan rugi sebesar US$ 26,17 juta. Kondisi ini berbalik dibandingkan priode yang sama tahun lalu membukukan laba US$ 29,38 juta. Sementara itu, pendapatan perseroan menurun menjadi US$ 292,25 juta pada semester I-2019, dibandingkan semester I-2018 yang memperoleh US$ 374,61 juta. Adapun beban pokok perseroan tercatat sebesar US$ 315 juta, terkoreksi dari periode sama tahun sebelumnya yang memperoleh US$ 321,97 juta.

Selain itu, rugi bruto perseroan juga tergerus menjadi US$ 22,77 juta, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang memperoleh US$ 53,54 juta. Sedangkan rugi usaha tercatat sebesar US$35,41 juta, menurun dari laba usaha US$42,18 juta tahun sebelumnya. Kemudian rugi sebelum pajak diperoleh US$ 35,2 juta, menurun dibandingkan dengan semester I-2018 yang membukukan US$ 40,36 juta.

Secara total aset, perseroan mencapai US$ 2,11 miliar hingga periode 30 Juni 2019, menurun tipis dari periode 31 Desember 2018 yakni US$ 2,20 miliar. Sebagai informasi, Vale Indonesia telah melakukan negosiasi mendalam terkait nilai divestasi 20% saham perseroan kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) selaku holding BUMN Pertambangan.

Deputy CEO Vale Indonesia, Febriany Eddy pernah bilang, perseroan sebenarnya sudah memiliki hasil perhitungan valuasi sendiri. Hasil perhitungan ini terdiri dari sejumlah pilihan yang akan disodorkan kepada Inalum untuk kemudian didiskusikan. “Hasil perhitungan itu sudah siap dari jauh-jauh hari. Tapi Inalum kan baru nerima surat penunjukkan tanggal 8 Oktober kemarin. Jadi proses negosiasi baru saja berlangsung,” ujarnya. 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…