Agus Mulyana: Bisnis Bank Harus Dinamis

NERACA

Jakarta- Berkembang dinamisnya industri keuangan seiring dengan kemajuan teknologi, menuntut pelaku industri keuangan untuk adaptif dan inovatif bila tidak ingin ditinggal pasar. Hal inilah yang disampaikan direktur kepatuhan bank BJB yang sempat menjabat sebagai Plt direktur utama (Dirut) BJB, Agus Mulyana mengenai pengalamannya mengabdi selama nyaris tiga dekade pada bank kebanggaan masyarakat Jawa Barat dan Banten tersebut.

Agus Mulyana mengungkapkan, sikap adaptif terhadap perkembangan zaman menjadi kunci utama bisnis bank bjb yang berkelanjutan. Sikap tersebut konsisten dilakukan bank bjb melalui serangkaian inovasi, mulai dari digital banking melalui aplikasi mobile bjb Digi, optimalisasi pelayanan kepada publik, dan produk.

Tidak heran jika belum lama ini layanan ATM bank bjb didaulat sebagai Best Service and Best Active Terminal 2019 oleh ATM Bersama."Bisnis tidak dapat berjalan statis. Bisnis harus berjalan dinamis. Maka percepatan perubahan yang terjadi diluar harus selalu ditangkap. Kalau tidak, maka bank BJB akan tertinggal dan tidak akan sebesar seperti saat ini," ujar Agus Mulyana, kemarin.

Disampaikannya, inovasi tersebut tidak hadir sekejap mata, ragam cerita dan tantangan senantiasa menyertai langkah bank bjb hingga pada akhirnya berdiri sebagai salah satu perbankan terkemuka di Indonesia. Dirinya bercerita, bergabung di bank bjb pada tahun 1991 dan perubahan yang dirasakan dimulai ketika adanya kebijakan baru dari manajemen. “Berubah dalam arti menginginkan bisnis yang lebih maju dan fleksibel. Sehingga perlu mengubah pola pikir pegawai menjadi lebih baik. Itu dimulai dengan perubahan logo bank BJB pada tahun 1992,"kata Agus Mulyana.

Logo disini tidak hanya berbicara perihal identitas dan desain. Lebih dari itu karena merupakan alat komunikasi visual yang mengandung makna filosofi serta mencerminkan visi misi perusahaan. Artinya, dengan mengganti logo maka senantiasa akan mengubah seluruh tatanan dan budaya organisasi. "Perubahan logo akan mengubah cara pandang seseorang pada citra sebuah lembaga. Selain itu juga menjadi salah satu strategi marketing paling efektif untuk memperkenalkan kembali keberadaan suatu korporasi dan itu sangat penting," ujar Agus Mulyana.

Lima tahun berselang, transformasi kembali digelorakan bank bjb dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan melalui perubahan bentuk hukum dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) hingga akhirnya menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…