Cahayasakti Catat Pendapatan Rp 14,78 Miliar

NERACA

Jakarta – Kendati masih mencatatkan kerugian di kuartal pertama 2019, PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) membukukan pendapatan melesat tajam 1.042,71%. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin menyebutkan, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp14,78 miliar, dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp1,29 miliar.

Perseroan menjelaskan, kenaikan pendapatan tersebut didorong oleh jasa konstruksi senilai Rp14,77 miliar dari Rp1,29 miliar, sedangkan dari penjualan retail dan proyek mebel senilai Rp10,78 juta. Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan CSIS juga melonjak dari Rp1,22 miliar menjadiRp12,95 miliar. Berbanding terbalik, beban usaha perseroan tercatat turun 32,14% y-o-y dari Rp4,91 miliar menjadi Rp3,72 miliar.

Alhasil, CSIS mencatatkan rugi bersih senilai Rp3,34 miliar. Nilai ini naik 9,83% dari kuartal I/2018 senilai Rp3,04 miliar. Sebagai informasi, saat ini CSIS sedang membangun beberapa proyek konstruksi, antara lain smart warehouse, infrastruktur, dan Olympic Office Block di Kawasan Industri Sentul, Olympic Residence, dan Olympic City Fase I. Perseroan juga memiliki rencana untuk membangun proyek transit oriented developmet (TOD).

Perseroan sebelumnya telah membangun Hotel Olympic Renotel dan Condotel Olympic. Ke depan, CSIS bakal mengembangkan Olympic City Mall, Olympic Hotel, Olympic SOHO, Olympic Apartment, dan Olympic Hospital. Cahayasakti Investindo Sukses merupakan salah satu perusahaan dari kelompok Olympic Group yang didirikan pada 2 Juni 1995. Emiten ini melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 Mei 2017.

CSIS memiliki dua anak perusahaan, yakni PT Olympic Bangun Persada dan PT Olympic Bogor Data. Perseroan bergerak dalam bidang usaha Industri Furniture Custom Made dan design interior. Sejak 2005 perseroan mengkhususkan usahanya dalam bidang proyek atau kontraktor untuk pekerjaan furnitur custom made interior. Pada 2015, perseroan mulai mengembangkan bisnisnya ke bidang jasa konstruksi umum.

Tahun ini, perseroan memproyeksikan raihan laba senilai Rp6 miliar hingga Rp8 miliar. Selain itu, perseroan juga berencana untuk mengurangi proyek-proyek yang berasal dari grup perseroan. Alasannya, bila menyelesaikan dari grup perseroan, margin yang dibukukan tidak akan besar.”Kami tahun ini lebih fokus untuk proyek-proyek di luar grup, tujuannya supaya margin yang diperoleh lebih tinggi,"kata Direktur Cahayasakti Investindo Sukses, Apran Kurniawan.

Di sisi lain, perseroan yang memiliki lahan industri seluas 1.400 meter persegi bakal dikembangkan menjadi gudang sebanyak 4 unit, dengan nilai penjualan Rp14 miliar. Raihan penjualan gudang ini akan digunakan menjadi modal untuk proyek berikutnya. Pada tahun ini, perseroan juga berencana untuk memperkuat cash flow, dengan mengurangi pinjaman bank jangka panjang.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…