Surya Semesta Raih Pinjaman Rp 220 Miliar

NERACA

Jakarta – Guna mendanai perluasan landbank, emiten kawasan industri PT Surya Semesta Internusa tbk (SSIA) meraih fasilitas pinjaman dari anak usahanya PT TCP Internusa senilai Rp 220 miliar. Fasilitas pinjaman bertenor setahu tersebut dikenai bunga 10% per tahun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Presiden Direktur Surya Semesta Internusa, Johannes Suriadjaja mengatakan, pinjaman tersebut memiliki fleksibilitas untuk dapat dicairkan sewaktu-waktu. “Penarikan atau pembayaran kembali fasilitas pinjaman berdasarkan perjanjian dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberitahuan terlebih dahulu oleh perseroan kepada TCP,”ujarnya.

Transaksi yang dilakukan perseroan dengan anak usahanya merupakan transaksi afiliasi. Pasalnya, dalam penandatanganan perjanjian pinjaman pada 4 September 2019 ini, terdapat persamaan pengurus dan pengawas pada perseroan dan TCP. Sementara itu hingga semester I 2019, liabilitas perseroan berada pada angka Rp 3,29 triliun naik 9,3% dibanding akhir tahun lalu sebesar Rp 3,01 triliun.

Kemudian aset perseroan tercatat sejumlah Rp 7,61 triliun meningkat 2,83% dari Rp 7,4 miliar di Desember 2018. Peningkatan aset perseroan di kontribusi dari aset lancar sebesar Rp 3,51 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 4,1 triliun. Sebelumnya, Surya Semesta telah menandatangani komitmen perjanjian pinjaman dengan anak usahanya, PT Suryacipta Swadaya (SCS) selaku pengembang proyek Subang City of Industri. Perseroan memberikan pinjaman sebesar Rp 1,45 triliun kepada SCS, yang akan digunakan untuk pembangunan tahap I Subang  City of Industry. "Guna mempercepat pengembangan proyek Kawasan Industri Subang City of Industri," kata Head of Investor Relation Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman. 

Pinjaman yang diberikan kepada SCS diperoleh SSIA dari komitmen pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) yang ditandatangani pada 31 Mei 2018 dengan nilai pinjaman hingga US$ 1 juta. Perseroan merencanakan akan mencairkan pinjaman tersebut secara bertahap sesuai kebutuhan. Hingga semester I 2019 perseroan telah melampaui target penjualan lahan di tahun 2019 sebesar 15 ha. Tercatat hingga Juni kemarin perseroan telah melakukanpenjualan lahan sebesar 15,6 ha atau senilai Rp 261 miliar. “Lahan tersebut terjual dengan kisaran US$119,7 per m2. Lahan yang  terjual berlokasi di Suryacipta City of Industry, Karawang,” ungkap Erlin

Perseroan sendiri telah menjual 15,6 hektar (ha) lahan industri dengan nilai penjualan lahan sebesar Rp 261 miliar. Dimana lahan yang terjual berlokasi di Suryacipta City of Industry, Karawang, Jawa Barat. Berkat penjualan tersebut, perseroan mengklaim penjualan lahan industri tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu sebanyak 8,6 ha dan bahkan target penjualan lahan di tahun ini pun sudah terlampaui yakni 15 ha. 

 

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…