Laba CIMB Niaga Naik 11,8%

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,98 triliun pada semester pertama tahun 2019 atau naik sebesar 11,8% year-on-year (Y-o-Y), menghasilkan earnings per share Rp79,27. Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang naik sebesar 5,5% menjadi Rp6,32 triliun, serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 2% Y-o-Y. Rasio Loan Loss Coverage (LLC) CIMB Niaga berada di level yang aman sebesar 101,2%.

 

Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan mengatakan kinerja keuangan CIMB Niaga pada semester I 2019 terus mengalami kemajuan. “Pendapatan operasional yang naik sebesar 5,7% Y-o-Y, terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 5,5%, didukung oleh penguatan dari Net Interest Margin (NIM) pada semester I 2019 menjadi 5,41% dibandingkan 5,09% pada semester I 2018. Dalam situasi perekonomian dan pasar yang masih menantang, kami berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 2,0% Y-o-Y sehingga mampu meningkatkan laba bersih sebesar 11,8% Y-o-Y menjadi Rp1,98 triliun,” katanya, seperti dikutip dalam keterangannya, kemarin.

 

Dengan total aset mencapai Rp271,86 triliun per 30 Juni 2019 meningkat sebesar 4,5% Y-o-Y, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset. Jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 2,6% Y-o-Y menjadi Rp190,5 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh pertumbuhan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kartu Kredit, dan Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masing-masing sebesar 13,5%, 10,0%, dan 4,1% Y-o-Y. Sementara, kredit Korporasi tumbuh sebesar 2,1% Y-o-Y. “Kami akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian terkait pertumbuhan kredit sejalan dengan kondisi perekonomian saat ini dengan tetap memperhatikan kualitas aset sebagai prioritas utama,” Tigor menambahkan.

 

Total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp197,85 triliun dengan rasio CASA sebesar 53,9%. Adapun Tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 2,3% Y-o-Y, sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience. Di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencapai Rp27,96 triliun (+31,6% Y-o-Y) dengan DPK sebesar Rp27,17 triliun (+37,6% Y-o-Y) per 30 Juni 2019. CIMB Niaga Syariah adalah bank syariah terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.

 

CIMB Niaga Syariah terus meningkatkan kontribusinya dalam memajukan industri Syariah di Indonesia, salah satunya melalui penyediaan produk dan layanan pembayaran wakaf uang dan wakaf melalui uang secara digital. Layanan yang dapat diakses melalui QR Code pada aplikasi Go Mobile, internet banking CIMB Clicks dan aplikasi e-Salaam ini, memudahkan dan mempercepat nasabah yang ingin menunaikan sedekah berupa wakaf uang atau wakaf melalui uang,” ungkap Tigor.

 

Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 20,59% per 30 Juni 2019, meningkat 199 bps Y-o-Y. CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

Disamping itu, CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 30 Juni 2019, 95,5% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel.

 

Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga terus berupaya untuk meningkatkan pengalaman nasabah dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 482 jaringan kantor (termasuk 27 kas mobil). Per 30 Juni 2019, jaringan bank secara nasional didukung oleh 4.505 Automated Teller Machines (ATM), 103.189 Electronic Data Capture (EDC), 941 Cash Deposit dan Recycle Machines, 159 Multi-Function Device (MFD), dan 28 Digital Lounge.

 

 

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…