Peran dan Kontribusi Sektor Manufaktur Bakal Terus Digenjot

NERACA

Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melantik Achmad Sigit Dwiwahjono sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, yang sebelumnya menjabat Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT). Di samping itu, Menperin melantik 11 pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Ke-11 pimpinan tinggi pratama tersebut, yakni Supriadi yang kini menjabat Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Wawas Swathatafrijiah (Inspektur II), Achmad Rodjih Almanshoer (Inspektur IV), serta Restu Yuni Widayati (Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Industri).

Selanjutnya, Ni Nyoman Ambareny (Kepala Pusat Data dan Informasi), Feby Setyo Hariyono (Kepala Biro Hukum), Kasduni (Kepala Biro Keuangan), Andi Rizaldi (Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika), Wiwik Pudjiastuti (Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan), Saiful Bahri (Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas), serta Tirta Wisnu Permana (Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan).

“Para pejabat yang dilantik ini telah dipilih melalui proses seleksi secara terbuka dan telah berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),” tutur Menperin di Kemenperin, Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Menurutnya, dalam proses seleksi, telah mempertimbangkan aspek kualifikasi, kompetensi dan kinerja, sehingga pejabat yang terpilih diyakini memiliki kemampuan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas jabatannya. “Kami berharap, semuanya dapat bekerja lebih cepat dan tanggap dalam upaya mendorong pencapaian sasaran dan program-program pemerintah dan Kemenperin,” tutur Airlangga.

Pada kesempatan itu, Menperin menyampaikan amanat Presiden Joko Widodo terkait lima program prioritas nasional. Pertama, mempercepat  pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dengan kawasan industri rakyat, ekonomi khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan, dan perikanan.

Kedua, memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan menjamin kesehatan ibu dan bayi sejak dalam kandungan, serta meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, dan pembangunan manajemen talenta.

Ketiga, menarik investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan baru. “Bagi pihak yang menghambat investasi akan dipangkas, bahkan pungli dan birokrasi yang berbelit akan ditindak,” ujarnya.

Program keempat, melakukan reformasi birokrasi agar proses birokrasi semakin sederhana. “Dan, yang kelima, menjamin penggunaan APBN agar fokus dan tepat sasaran serta bermanfaat untuk ekonomi, rakyat, dan kesejahteraan,” tutur Airlangga.

Menariknya, dalam pelantikan kali ini, Menperin bersama para pejabat yang dilantik dan seluruh pegawai di lingkungan Kemenperin mengenakan pakaian adat Nusantara. “Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, kami menyelenggarakan beberapa kegiatan, termasuk seluruh pegawai diwajibkan mengenakan pakaian adat agar dapat menumbuhkan rasa nasionalisme,” tegasnya.

Menteri Airlangga menambahkan, pembangunan ekonomi nasional ke depannya berbasis pada inovasi, termasuk peran dan kontribusi dari sektor manufaktur. Untuk itu diperlukan aparatur dan masyarakat industri yang produktif, inovatif, dan kompetitif.

“Sehingga kita dapat mewujudkan Indonesia sebagai negara industri yang tangguh dan berdaya saing global,” tandasnya. Guna mencapai sasaran tersebut, berbagai program prioritas telah disiapkan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Roadmap yang diluncurkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo pada April 2018 lalu itu mendapat pengakuan dari dunia internasional. Sekarang, isu tentang industri 4.0 sudah menjadi topik pembahasan di mana-mana, mulai dari perguruan tinggi hingga lembaga-lembaga pemerintah,” paparnya.

Dalam upaya menyiapkan dan mencetak SDM yang kompeten sesuai kebutuhan dunia industri saat ini, sejak tahun 2017, Kemenperin telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri di berbagai daerah.

“Program tersebut diapresiasi oleh Bapak Presiden Joko Widodo, sehingga beliau menyatakan bahwa pembangunan kualitas SDM Indonesia sebagai program penting pada periode berikutnya,” terangnya. Kemudian, dalam upaya memacu daya saing dan memperluas akes pasar industri kecil dan menengah (IKM), Kemenperin juga telah menginisiasi program e-Smart IKM.

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…