Pemisahan dan Pengelolaan Sampah Terpadu Jadi Solusi Sampah Plastik

Pemisahan dan Pengelolaan Sampah Terpadu Jadi Solusi Sampah Plastik  

NERACA

Jakarta – Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik (Inaplas) dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) menyerukan pemilahan sampah di sumber dan peningkatan pengelolaan sampah terpadu yang sangat diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan sampah plastik.

Direktur Bidang Olefin dan Aromatik Inaplas, Edi Rivai mengatakan plastik merupakan barang berguna yang diaplikasikan ke jutaan jenis kebutuhan manusia sehari-hari, dari interior mobil dan pesawat terbang, furniture, sampai ke kemasan makanan. Dari pertama kali ditemukan sampai saat ini, plastik telah meningkatkan kualitas hidup manusia secara signifikan, terutama dalam segi penghematan energi dan kesehatan.

“Indonesia sebagai negara yang ingin mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, tentu saja bergantung pada pertumbuhan industri plastik baik dari hulu sampai hilir yang sustainable,” kata Edi di Jakarta, Kamis (8/8).

Di tempat yang sama,  Perwakilan Adupi, Indra Novint menyampaikan bahwa untuk mendukung pertumbuhan industri, diperlukan iklim usaha yang kondusif dan mumpuni dan bukanlah pelarangan terhadap produk plastik seperti kantong plastik. Plastik itu dapat didaur ulang dan perlu dilihat sebagai produk bernilai, bukan sampah.

“Industri daur ulang kami adalah industri padat karya yang rantai nilainya menyerap jutaan tenaga kerja yang meliputi unit usaha kecil menengah, pelapak, pengepul dan pemulung yang akan terkena dampak buruk jika produk plastik dilarang,” tukasnya.

Tiga kunci utama permasalahan sampah plastik, menurut kedua lembaga tersebut adalah, perubahan perilaku memilah sampah plastik dari sumber yang bisa dilakukan dalam gerakan nasional serempak di Indonesia.

Meningkatkan jumlah fasilitas pengelolaan sampah secara signifikan, baik infrastruktur maupun sumber daya manusia di setiap daerah. Memupuk pertumbuhan industri daur ulang agar menyerap lebih banyak lagi sampah plastik.

Dua asosiasi industri tersebut merupakan perwakilan dari industri hulu sampai ke hilir dalam rantai suplai dan rantai nilai plastik di Indonesia.

Berdasarkan data Inaplas (2017), total konsumsi plastik Indonesia secara total adalah 5.76 juta ton per tahun dengan rata-rata konsumsi per kapita sebesar 19.8 kg/kapita, jauh lebih rendah dibandingkan konsumsi plastik di negara lain seperti Korea, Jerman, Jepang, serta Vietnam yang konsumsi per kapita masing-masing sebesar 141 kg, 95.8 kg, 69.2 kg, dan 42.1 kg. Angka konsumsi suatu negara berbanding lurus dengan tingkat pertumbuhan ekonomi serta kemajuan suatu negara.

Saat ini, Inaplas telah menerapkan program jalan aspal yang terbuat dari campuran sampah plastik serta program Manajemen Sampah Zero yang diterapkan oleh pelaku usaha anggotanya.

Sementara Adupi telah bekerja sama dengan bank-bank sampah terpadu serta pengepul, pelapak dan pemulung sampah di seluruh Indonesia dalam menggenjot jumlah plastik post-consumer untuk didaur ulang menjadi barang bernilai seperti kantong plastik hasil daur ulang, tali raffia, pallete plastik daur ulang untuk penggunaan di pabrik, serta banyak hal lainnya. Mohar/Iwan

 

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…