Menuntut Peka Pelaku Usaha - Saatnya Ciptakan Energi dengan Manfaatkan Sampah

Permasalahan sampah tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Namun sayangnya, persoalan sampah yang dihasilkan manusia belum disikapi dengan serius. Padahalnya, pengelolaan sampah yang tidak dilakukan secara baik akan menimbulkan masalah lingkungan dan terlebih sampah yang dihasilkan adalah sampah plastik yang cukup mengancam lingkungan.

Tentu saja, masalah sampah tidak bisa diselesaikan dengan hanya mengandalkan satu pihak saja tetapi gotong royong semua lapisan masyarakat dan pelaku industri. Hal inilah yang coba ditekankan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengajak pimpinan perusahaan, baik dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta agar dapat berpartisipasi dalam menciptakan energi baru dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku.”Melalui pencanangan laut bersih ini, menunjukkan keseriusan kita dalam menciptakan laut bersih, sehat, dan bernilai," ujarnya di Bandarlampung, kemarin.

Disampaikannya, jika sampah tidak dikelola dengan baik, maka sampah akan menumpuk di laut dan akan mengakibatkan pencemaran, penyakit maupun bencana terhadap ekosistem laut dan bagi masyarakat Lampung. Menurutnya, permasalahan sampah yang saat ini marak terjadi tentunya memerlukan penanganan khusus, baik dari pemerintah maupun masyarakat.

Dalam pengelolaan sampah jika tidak sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan, dikhawatirkan akan berdampak negatif seperti penurunan kualitas lingkungan hidup yang berdampak bagi kesehatan masyarakat. Mencermati amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Lainnya dan Keputusan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, serta mendukung kebijakan nasional berupa poros maritim dunia, maka menjadi kewajiban bersama untuk memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan sampah mulai dari hulu sampai hilir yang bermuara ke laut.

Tata kelola sampah, lanjut  Gubernur diprediksi sebesar 7.200 ton sampah per harinya. Dimana jika dikelola dengan baik akan menjadi energi terbaru, salah satunya melalui reuse, reduce, dan recycle (3R) yang diatur dalam Peraturan Menteri RI No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Bank Sampah menjadi sangat strategis untuk mengurangi sampah plastik sekaligus mengatasi pemanasan global.

 

Kapal Pembersih Sampah

 

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada IPC dan KSOP Panjang yang telah melakukan suatu langkah konkret untuk mendukung pengelolaan sampah di Pelabuhan Panjang dengan menyediakan kapal pembersih sampah milik IPC Pelindo dengan nama KM Telok Betong. Kapal berukuran besar tersebut memiliki kapasitas lima ton sampah dalam sekali angkut. Kapal tersebut juga akan dioperasikan oleh 12 personel dari Pelindo.

Gubernur menambahkan, dengan adanya kapal tersebut diharapkan pengelolaan sampah di Pelabuhan Panjang dapat teratasi. Dia juga minta kepada kabupaten/kota untuk mencontoh langkah-langkah yang dilakukan oleh KSOP dan IPC agar sampah yang berasal dari hulu dapat teratasi."Saya berharap kepada wali kota/bupati untuk bersama-sama menjaga lingkungan ini, dan kita harapkan dapat memberlakukan peraturan daerah agar mulai dari saat ini dan ke depan lingkungan kita bisa terjaga," ujarnya.

Selain itu, kata Gubernur Lampung, pihaknya akan menambah kapal pengangkut sampah mengingat banyaknya sampah yang berada di perairan Teluk Lampung.”Saya akan usahakan ada dua kapal karena menurut GM Pelindo ada lebih dari 1.000 ton sampah per harinya," ungkapnya.

Selain menyiapkan penambahan kapal, pihaknya juga akan menyiapkan peraturan daerah (perda) agar sampah yang berada di perairan Teluk Lampung bisa berkurang. Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto mengatakan, dengan adanya kapal tersebut bukan berarti laut menjadi tempat pembuangan sampah.

Ke depan pihaknya bersama instansi terkait akan menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke laut.”Ke depan kita buat tempat pembuangan akhir sehingga laut kita bersih dan tidak berefek ke laut saja melainkan juga pada wisatanya," katanya.

Dia menambahkan, dampak dari pencemaran sampah bisa mengganggu proses di pelabuhan dan akan menuai komplain dari pengguna kapal mengingat laut yang kotor.”Hidup bersih bukan hanya untuk masyarakat pelabuhan saja, tapi seluruh masyarakat. Saya imbau juga agar tidak membuang sampah plastik," katanya.

General Manajer Pelindo cabang Lampung, Drajat Sulistyo mengatakan, dengan adanya penambahan kapal dari gubernur maupun instansi lain maka akan menjadikan laut di Teluk Lampung menjadi bersih."Program ini memang kita harapkan bisa jadi program nasional, tidak hanya Lampung dan mudah-mudahan inisiasi ini bisa membawa berkah untuk kita semua," tambah dia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang dan mencemari laut. Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…