Bulan Maret Banten Alami Inflasi 0,08 Persen

Bulan Maret Banten Alami Inflasi 0,08 Persen  

NERACA

Serang - Meningkatnya harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat secara umum di Banten yang tercermin dari angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berubah dari 143,70 menjadi 143,81 menyebabkan terjadi inflasi sebesar 0,08 persen.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Bambang Widjonarko di Serang, dikutip dari Antara, kemarin, menyebutkan lima kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,57 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,38 persen, kesehatan 0,22 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen dan kelompok sandang naik sebesar 0,04 persen.

Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami penurunan sebesar 0,11 persen dan kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 0,57 persen.

Ia menjelaskan dari pantauan terhadap 415 jenis barang dan jasa di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon, diketahui 238 komoditas mengalami perubahan harga. Sebanyak 156 komoditas mengalami kenaikan harga, sisanya 82 komoditas mengalami penurunan harga.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, kesehatan 0,01 persen, dan sandang 0,00 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok bahan makanan masing-masing sebesar -0,01 persen dan -0,11 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan Maret 2019 antara lain bawang merah, tahu mentah, angkutan udara, pizza, bawang putih, bawal, Mujair dan gurame. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain adalah tomat buah, buncis, cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit dan kamera.

Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 106 komoditas diantaranya mengalami perubahan harga. Kenaikan harga terjadi pada 43 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain bawang merah sebesar 0,08 persen, tahu mentah 0,04 persen, bawang putih 0,03 persen, ikan kembung/gembung, bayam dan melon masing-masing sebesar 0,01 persen.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar 0,18 persen, cabai merah 0,08 persen, beras 0,06 persen dan telur ayam ras 0,05 persen, sedangkan komoditas tomat buah, jeruk, cabe rawit kelapa dan ikan dalan kaleng masing-masing memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen,” kata dia.

Ia mengatakan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau adalah air kemasan sebesar 0,02 persen, rokok kretek filter, makanan ringan/ snack dan pizza masing-masing 0,01 persen. Sementara biskuit, sirop dan bubur kacang hijau dengan andil kurang dari 0,01 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang inflasi adalah bahan bakar rumah tangga dan keramik masing-masing sebesar 0,01 persen, serta pembasmi nyamuk spray dan sabun cuci/cuci piring yang masing-masing kurang dari 0,01 persen. Sementara komoditas tarip listrik memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas papan, kulkas/lemari es, pembasmi kuman dan sabun ditergen bubuk memberikan andil deflasi kurang dari 0,01 persen. Ant

 

BERITA TERKAIT

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Pj Gubernur Banten Ajak Generasi Muda Giatkan Sektor Pertanian

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengajak kepada generasi muda untuk menggiatkan sektor pertanian, mengingat di era…