Targetkan Jangkau 100 Ribu UMKM - DIVA Siapkan Belanja Modal Rp150 Miliar

NERACA

Jakarta – Penetrasi pasar guna mendongkrak penjualan, PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) akan menjangkau lebih banyak lagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Tahun ini, perseroan menargetkan bisa menjangkau 100.000 UMKM sebagai mitra bisnisnya dna di kuartal pertama DIVA memiliki 21.301 mitra UMKM.

Maka untuk memenuhi ekspansi bisnis tersebut, perseroan mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 150 miliar. Direktur DIVA, Dian Kurniadi Suhardjo mengatakan, dana tersebut bersumber dari penwaran umum perdana saham perdana atau initial public offering (IPO) yang dilaksanakan November 2018 lalu. Dari IPO ini, DIVA memperoleh dana segar sebanyak Rp 632,14 miliar.

Dijelaskannya, capex tahun ini akan digunakan untuk meningkatkan teknologi informasi DIVA, membangun infrastruktur pendukung, dan menyediakan perangkat keras teknologi untuk menampung peningkatan trafik transaksi. “Super-platform instant messaging dibuthkan karena UMKM tambah banyak. Mereka akan banyak transaksi jadi kami tingkatin server,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Untuk mencapai target jumlah UMKM tahun ini, DIVA juga akan bekerja sama dengan perusahaan penyedian PoS Pawoon. Sementara Direktur DIVA Stanley Tjiandra menambahkan, proses kerja sama ini sudah mencapai tahap akhir berupa finalisasi legal dan negosiasi harga final. Ia berharap kerja sama ini bakal diumumkan satu hingga dua bulan ke depan.

Menurut Stanley, kerja sama ini memungkinkan DIVA menjangkau UMKM yang lebih luas. Alasannya, Pawoon telah memiliki sekitar 100.000 UMKM sebagai mitranya. “Mereka kan udah punya teknologi, pelanggan, database, dan infrastuktur. Di sisi lain, UMKM mitra kami yang butuh sistem Pawoon itu bisa pakai teknologi itu,” kata dia.

Perusahaan ini juga akan bekerja sama dengan Telkomsel untuk menjangkau M-Kios yang mencapai 30.000. Kerja sama ini berjalan mulai Maret lalu. Kerja sama ini memungkin DIVA bisa mengkonversi agen-agen M-Kios Telkomsel tersebut untuk menggunakan teknologi DIVA. Asal tahu saja, perseroan tahun ini menargetkan pertumbuhan dua digit, baik dari segi pendapatan maupun laba bersih.

Tercatat per 2018, pendapatan DIVA menurun 12,87% secara tahunan menjadi Rp 1,49 triliun dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai Rp 1,71 triliun. Sementara itu, laba bersih DIVA meningkat 4,5 kali lipat menjadi Rp 9,84 miliar dari Rp 2,17 miliar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…