KSP Guna Prima Dana Bakal Jadi Penyalur KUR

KSP Guna Prima Dana Bakal Jadi Penyalur KUR 

Jakarta – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Guna Prima Dana asal Badung, Bali, dapat dipastikan bakal menjadi koperasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) setelah Kospin Jasa (Pekalongan) dan Kopdit Obor Mas (Maumere, NTT). Sinyal menggembirakan tersebut dilontarkan dengan tegas oleh Manajer KSP Guna Prima Dana I Wayan Suyatna kepada wartawan di Jakarta, kemarin.“Kita sudah menjalankan proses cukup panjang dan ketat. Saat ini, permohonan kami sudah berada di tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam tahap mensinkronkan IT KSP Guna Prima Dana dengan SIKP (Sistem Informasi Kredit Program, red.) di OJK”, ungkap Suyatna.

Oleh karena itu, lanjut Suyatna, pihaknya kini tengah menyesuaikan system IT yang dimiliki KSP Guna Prima Dana agar sesuai dengan format dari OJK.“Saya berharap, akhir tahun ini, KSP Guna Prima Dana sebagai koperasi penyalur bisa segera dilaunching. Karena, saya yakin bahwa bisa diserap oleh seluruh anggota koperasi”, imbuh Suyatna seraya menyebutkan bahwa sebagai tahap awal KSP Guna Prima Dana akan menyalurkan KUR sebesar Rp10 miliar.

Suyatna menjelaskan, saat ini KSP Guna Prima Dana yang lahir pada 27 September 2001 sudah memiliki anggota sebanyak 428 ribu dengan total aset sebesar Rp116 miliar.“Mayoritas anggota KSP Guna Prima Dana merupakan pelaku usaha mikro dan kecil di sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Badung. Diantaranya, bergerak di sektor usaha homestay, kerajinan, laundry, rent car, dan sebagainya”, tukas Suyatna.

Selama ini, Suyatna mengakui, pihaknya menyalurkan kredit kepada anggota dengan menetapkan bunga sebesar 18% pertahun. Artinya, bila dengan skema KUR, maka KSP Guna Prima Dana bisa memberikan bunga kredit lebih murah, yaitu 7% pertahun.“Kita sudah koordinasi dengan kementerian terkait yaitu Kemenkop UKM dan Kementerian Keuangan, termasuk perusahaan penjaminan. Kita tunggu hasil prosesnya yang kini sudah ada di OJK”, tandas Suyatna.

Dalam kesempatan yang sama, Asdep Simpan Pinjam Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Husein menjabarkan, koperasi yang ingin menjadi penyalur KUR harus mengajukan diri ke Kemenkop UKM. Selanjutnya, akan dievaluasi kelayakan dan kinerja usahanya oleh tim dari Kemenkop UKM.“Setelah lolos evaluasi, lalu kita tetapkan sebagai calon penyalur KUR. Dengan ketetapan tersebut, koperasi yang bersangkutan harus melapor ke OJK. Dimana sistem IT koperasi harus sinkron dengan format IT atau SIKP yang ada di OJK”, papar Husein.

Setelah lolos di OJK, kata Husein, maka akan dilakukan tahap terakhir, yaitu MoU dengan Deputi Pembiayaan Kemenkop UKM terkait dengan program subsidi bunga KUR.“Kemenkop UKM harus memastikan bahwa koperasi sebagai penyalur KUR merupakan koperasi yang sehat dan berkualitas. Sebelumnya, kita sudah harus menelisik rasio-rasio usaha koperasi tersebut. Baik dari sisi Loan Deposit Ratio (LDR), rasio permodalan, Non Performing Loan (NPL), dan sebagainya”, pungkas Husein. Mohar/Rin

BERITA TERKAIT

Moderasi Beragama Penting untuk Redam Ideologi Ekstrem

NERACA Jakarta - Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Philip Kuntjoro Widjaja mengatakan bahwa moderasi beragama antar lintas agama…

Silaturahmi Kebangsaan Pendekatan Humanis Deradikalisasi

NERACA Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan bahwa program Silaturahmi Kebangsaan merupakan pendekatan humanis yang sangat relevan dalam…

Medsos Tidak Selalu Sejalan dengan Demokrasi

NERACA Semarang - Pakar ilmu komunikasi dari Carleton University, Canada Prof. Merlyna Lim mengingatkan bahwa media sosial (medsos) dalam kenyataannya…

BERITA LAINNYA DI

Moderasi Beragama Penting untuk Redam Ideologi Ekstrem

NERACA Jakarta - Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Philip Kuntjoro Widjaja mengatakan bahwa moderasi beragama antar lintas agama…

Silaturahmi Kebangsaan Pendekatan Humanis Deradikalisasi

NERACA Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan bahwa program Silaturahmi Kebangsaan merupakan pendekatan humanis yang sangat relevan dalam…

Medsos Tidak Selalu Sejalan dengan Demokrasi

NERACA Semarang - Pakar ilmu komunikasi dari Carleton University, Canada Prof. Merlyna Lim mengingatkan bahwa media sosial (medsos) dalam kenyataannya…