Perajin Bata Merah Inovasi Usaha 

NERACA

Sukabumi – Puluhan perajin bata merah di Kecamatan Gunungguruh,  Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, lakukan inovasi usaha dengan bahan baku yang sama. Mereka kini menciptakan kerajinan gerabah atau tembikar (kerajinan dari tanah lihat dengan suhu pembakaran 100 derajat celcius).

Para perajin mengatakan inovasi dilatarbelakangi mengembalikan kejayaan gerabah asal Kabupaten Sukabumi, yang diklaim daerah lain.“Di mana bahan bakunya dimanfaatkan daerah lain,” jelas Epul salah seorang perajinan gerabah, kepada NERACA Senin (10/9).

Ia menjelaskan ada beberapa bentuk ukuran gerabah yang dibuat dengan harga jual sangat ekonomis.“Kami berharap gerabah ini, bisa menjadi ikon Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.

Kepala Seksi Industri Kerajinan, Aneka, Bahan Bangunan, Sandang dan Kulit, pada Dinas Perindustrian Energi Sumber Daya Mineral (DPESDM) Kabupaten Sukabumi, Suherna menerangkan pembuatan gerabah ini, merupakan salah satu program inovasi atau diversifikasi produk bagi para perajin dalam bentuk gerabah.

Dilihat dari nilai tambah, gerabah lebih tinggi, namun membutuhkan strategi pemasaran. Daan juga menjadi alternatif mencegah vakumnya kerajinan pembuatan genteng akibat adanya perubahan penggunaan bahan bangunan dari bahan baku tanah liat ke bahan baku baja ringan.

Selain pemberdayaan dan pelatihan, jelas Suherna, produk gerabah ini menjadi salah satu produk yang akan diperkenalkan bidang industri pada setiap event pameran dan di verai Dekranasda.“Sebelumnya, produk makanan dan minuman hasil kerajinan IKM yang selalu meramaikan pameran. Kedepan, gerabah menjadi salah satu produk yang akan kami usung,” katanya.

Suherna menjelaskan, untuk kedepan pengembangan gerabah ini, sangat diperlukan sentuhan Kementerian Perindustrian RI.“Apalagi usaha ini, sangat berpeluang membuka lapangan kerja baru nantinya,” pungkas Suherna. Ron