Mayoritas Masyarakat Indonesia Tak Dilindungi Asuransi

NERACA

Jakarta - Hasil survey  yang dilakukan oleh PT AIA Financial akhir tahun lalu menunjukkan, sekitar  ada 77% terjadi kesenjangan antara kebutuhan proteksi dengan dana cadangan resiko atau sebesar Rp106 juta per keluarga. “Sebanyak 60% responden sama sekali tidak memiliki asuransi ataupun dana cadangan yang cukup untuk melindungi diri sendiri maupun keluarganya,” ujar Presiden Direktur AIA Financial Carl Gustini saat konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (22/2).

Menurut Carl, antara dana cadangan resiko dan kebutuhan proteksi menimbulkan gap sehingga menimbulkan permasalahan di Indonesia. “Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih kecil yaitu sekitar 5%, untuk itu kita mencoba untuk lebih dalam mempersempit proteksi yang ditimbulkan oleh gap proteksi ini,” jelasnya

Sementara itu, berdasarkan hasil kajian di sepuluh kota besar di Indonesia, AIA mencatat bahwa rata-rata setiap keluarga mengeluarkan dana senilai Rp106 juta dalam setahun untuk membiayai kebutuhan kesehatan, kecelakaan dan kematian.

Terkait dengan kondisi seperti ini, kata Carl, AIA berupaya untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan meluncurkan produk bernama AIA Familiy First Protection (AFFP). "ini adalah produk suransi jiwa yang menawarkan porsi proteksi tertinggi dari produk serupa yang saat ini sedang banyak beredar di masyarakat,” ujarnya.

Lebih jauh Carl menambahkan peluncuran produk terbaru ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi keluarga untuk menutupi kesenjangan antara kebutuhan proteksi dan total dana cadangan risiko yang tersedia. “Ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia yang belum memiliki asuransi jiwa,” paparnya.

Ditempat yang sama, Chief Marketing Officer AIA Ade Bungsu mengatakan produk AFFP ini merupakan bagian dari pelaksanaan kampanye tahap kedua yang dilakukan AIA Financial untuk membangun pemahaman keluarga Indonesia akan pentingnya proteksi. “polis AFFP ini adalah upaya kita untuk mengingatkan masyarakat bahwa proteksi penuh adalah wujud penuh cinta dan kasih,” ujarnya.

AFFP sendiri, kata Ade, memberikan perlindungan total dan fleksibilitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan. “Keunggulan produk ini, perlindungan seumur hidup, fleksible, fokus memaksimalkan proteksi, mengoptimalkan investasi, perlindungan lengkap dan NLG (no lapse guarantee) dan diskon biaya asuransi,” katanya. **bari

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…