Didik Masyarakat Kelola Finansial - Program "Uang Anda"

NERACA

Jakarta – Program TV tentang Pendidikan Finansial “Uang Anda” hadir kembali pertengahan Februari 2012. Program yang bermuatan pendidikan finansial  publik ini  hadir dalam konsep berbeda, yaitu interaktif. “Kami percaya bahwa setiap orang berhak memiliki akses terhadap pendidikan keuangan melalui berbagai medium komunikasi yang ada,” kata Chief Country Officer Citibank Indonesia, Tigor  M. Siahaan dalam realesnya kepada wartawan di Jakarta,21/2

Menurut Tigor, keputusan melanjutkan program ini didasari keinginan Citi Indonesia membawa ‘Uang Anda’ ke khalayak masyarakat dengan dampak yang besar lagi. “Dengan respon positif masyarakat yang diterima selama ini, Citi Indonesia berkomitmen tinggi untuk terus melanjutkan program edukasi ini agar berdampak lebih besar lagi ke masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Lebih jauh kata Tigor, program TV ini memancing  masyarakat dapat berkonsultasi langsung melalui telepon atas permasalahan finansial yang dihadapi sepanjang acara. “Adapun Rina Dewi Lina, seorang Perencana Keuangan, masih didapuk menjadi  host dan narasumber di acara yang berlangsung sekitar dua puluh menit ini,” paparnya

 Pada tahun ini, kata Tigor lagi,  program televisi ‘Uang Anda’ akan hadir dalam 30 episode, setiap hari Sabtu pkl 10.05-10.25 di TVRI. Seperti tahun sebelumnya, ‘Uang Anda’ disajikan dalam bentuk tips dan saran singkat yang mudah dimengerti dan diaplikasikan, sehingga tayangan ini masyarakat akan lebih mudah memahami topik yang dibahas.

Konsep ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang mengalami kesulitan dalam menerapkan prinsip-prinsip keuangan yang baik. Misalnya, bahwa kita sebaiknya memikirkan investasi di bidang pendidikan agar kelak dapat memberikan pendidikan setinggi mungkin buat putra-putrinya..

 Sementara itu Amin Shabana selaku Direktur Pelaksana Yayasan Ladang Media meyakini format interaktif ini akan memberikan nilai tambah terhadap program ini . “Dengan interaksi dua arah, program ini akan terasa jauh lebih menarik karena terciptanya relasi kedekatan antara  narasumber dengan public,” imbuh Amin. **cahyo

 

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…