Harga IPO Rp1160-1.520 Per Saham - Surya Pertiwi Bidik Dana Segar Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta – Danai pembangunan dua pabrik baru, perusahaan perdagangan dan agen tunggal saniter dan fitting merek TOTO, PT Surya Pertiwi bakal menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan harga yang ditawarkanerkisar antara Rp 1.160 dan Rp 1.520 per saham. Sementara saham yang bakal dilepas sebanyak 700 juta saham baru atau setara dengan 26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Lewat aksi korporasi tersebut, perseroan membidik dana IPO sekitar Rp 812 miliar hingga Rp 1,06 triliun. Nantinya, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk belanja modal, pembayaran utang dan modal kerja. Perinciannya, sekitar 50% digunakan untuk pembayaran utang, 25% untuk belanja modal anak usaha dan 25% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.

Hingga saat ini Surya Pertiwi merupakan distributor tunggal TOTO. Lebih dari 90% penjualan perusahaan merupakan produk TOTO dan 10% merek lain. Melalui anak usahanya, Surya Pertiwi mengoperasikan pabrik di Gresik Jawa Timur. "Rencananya, pabrik di Gresik ini bakal memiliki 10 line, saat ini baru selesai 1 line dengan kapasitas 500.000 unit," kata Mardjoeki Atmadiredja, Presiden Komisaris Surya Pertiwi di Jakarta, Senin (16/4).

Untuk jaringan distribusi, Surya Pertiwi memiliki 11 distributor tunggal di 14 kota besar, di luar wilayah Jabodetabek dan Surabaya, serta memiliki 100 diler di Jabodetabek dan Surabaya. Dari segi kinerja, sepanjang 2017 Surya Pertiwi mencatatkan angka penjualan sebesar Rp 2,14 triliun, naik 3,38% dibanding pencapaian tahun 2016 yang sebesar Rp 2,07 triliun. Perusahaan menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi.

Sementara Direktur PT Surya Pertiwi, Irene Hamidjaja mengungkapkan, dalam 3 tahun ke depan belanja modal yang dianggarkan oleh perseroan mencapai Rp400 miliar. Dana itu akan digunakan untuk mendirikan lini produksi kedua dan ketiga. Saat ini lini produksi hanya satu. Kalau untuk tahun ini belanja modal hanya Rp50 miliar, karena pembangunan pabrik baru baru mulai tahun depan.

Saat ini, perseroan memiliki satu unit pabrik yang terletak di kawasan Surabaya, Jawa Timur dengan kapasitas produksi 500.000 unit per tahun. Pabrik tersebut dimiliki oleh anak usaha perseroan yakni PT Surya Pertiwi Nusantara. Irene menambahkan, target pertumbuhan yang dipatok perseroan pada 3 tahun ke depan mencapai 10%, sejalan dengan prediksi pertumbuhan industri. Adapun target pertumbuhan pendapatan tahun ini masih belum bisa diungkap.

Tahun lalu, kata Irene, PT Surya Pertiwi berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp222 miliar. Adapun, total aset yang dimiliki perusahaan distributor saniter dan fitting merek TOTO itu mencapai Rp2 triliun. Sepanjang tahun lalu, total penjualan perseroan tercatat mencapai Rp2,14 triliun dengan porsi 89,5% penjualan barang lokal, dan 10,5% penjualan barang impor. Adapun pada 2016 total penjualan mencapai Rp2,07 triliun.”2016 porsi penjualannya 90,0% barang lokal dan 9,1% penjualan impor," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…